Mohon tunggu...
Kirana Nathania
Kirana Nathania Mohon Tunggu... indomie?

Saya telah diberi tantangan oleh guruku

Selanjutnya

Tutup

Film

Vengeance Most Fowl, Tradisi vs Modernitas

10 Oktober 2025   05:00 Diperbarui: 8 Oktober 2025   20:19 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.pinterest.com/i/4dR7EFIms/

Wallace and Gromit: Vengeance Most Fowl merupakan film animasi stop-motion produksi Aardman Animations yang dirilis tahun 2024.  Aardman Animations mungkin tidak asing nama studionya karena sudah terkenal dalam kemampuan stop-motionnya seperti pada kartun Shaun The Sheep, Timmy Time, dan lain-lain. Cerita bermula ketika Wallace menciptakan gnome robot pintar bernama Norbot, yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan rumah dan kebun. Hubungan Wallace & Gromit mulai diuji karena Wallace jadi terlalu bergantung pada teknologi, dan Gromit mulai merasa tersisih.

 Kemudian musuh lama mereka, Feathers McGraw --- penguin jahat yang pertama muncul dalam The Wrong Trousers (1993) --- kembali, dari zoo di mana dia ditahan. Feathers meng-hack Norbot dan memperbanyaknya menjadi pasukan gnome robot yang menjadi ancaman dengan rencana mencuri Diamond Biru dan membalas dendam terhadap Wallace & Gromit.

Aksi pun berkembang: Wallace dituduh atas berbagai kejahatan yang dilakukan oleh gnome-gnome robot, Gromit harus mengendus jejak, melacak gnome, dan menyelamatkan situasi. Klimaksnya berupa pengejaran lewat kanal, patahan moral tentang ketergantungan terhadap mesin, dan akhirnya kembalinya keseimbangan antara manusia/tangan manusia (atau hati/nilai antar karakter) dan teknologi.

Film ini mengeksplorasi bagaimana inovasi bisa menjadi masalah ketika seseorang terlalu mengandalkannya dan melupakan sesuatu yang esensial: empati, hubungan, dan kebijaksanaan dalam penggunaan teknologi. Wallace menjadi contoh: terlalu percaya bahwa mesin bisa menggantikan apa yang selama ini dilakukan secara tradisional oleh dia dan Gromit.

Ada keseimbangan yang dicari antara hal-hal "lama" --- tangan manusia, cara sederhana, nilai pertemanan --- dengan hal-hal baru seperti robot, automasi, kontrol mesin. Film ini mencoba menyajikan bahwa teknologi itu bagus, tetapi harus ada nilai manusia yang menjaga penggunaannya. Wallace sebagai inventor harus menghadapi akibat dari ciptaannya sendiri --- ketika ciptaannya disalahgunakan. Ini bukan hal baru di genre fiksi ilmiah, tapi cukup menarik dibawa ke dunia Wallace & Gromit yang biasa kita anggap ringan dan penuh humor.

Secara keseluruhan, Wallace & Gromit: Vengeance Most Fowl adalah kembalinya duo favorit dalam bentuk fitur panjang yang umumnya memuaskan. Ia membawa aura nostalgia, humor khas, dan pesan relevan tentang teknologi dan hubungan manusia. Bagi penggemar lama, ada rasa lega dan senang bahwa karakter dan dunia masih terasa "benar".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun