Detik-detik kehidupanku diselimuti oleh kehampaan,
Bertahun lamanya kujalani sendirian,
Gulir waktu yang terasa begitu lamban,
Seakan tak mau berjalan,
Hingga suatu ketika,
Kau hadir bagai keajaiban,
Hadirmu bagai rintik hujan dipenghujung kemarau,
Membasahi padang hati yang gersang,
Aku yang dulu hampir terjun bebas,
Jatuh kedalam lubang keputusasaan,
Semua lara kini kian menghilang,
Berkat cintamu wahai sayang,
Cintamu bagai pelipur lara,
Kau sirami bunga-bunga di jiwa,
Yang dahulu layu tak bertuan,
Kau bagai biru langit yang cerah,
Yang datang di akhir badai hujan,
Kini tak ada lagi kabut-kabut kelabu yang menutupi pandanganku,
Tak ada lagi angin kencang yang mampu meruntuhkan semangatku,
Padang tandus itu,
Kini berwujud hamparan rerumputan yang hijau,
Tenang, damai dan sejuk,
Semua berkat hadirmu wahai kekasihku,