Pembahas yang kedua, Bapak Rendra. Beliau mengomentari buku dengan dibagi menjadi tiga kategori pembahasan. Kategori pertama pada cover dan layout, dimana cover yang digunakan biasa saja atau tidak terlalu menarik, dan menurut beliau cover tersebut tersebut kurang merefleksikan apa itu religiositas. Dari sisi layout pun terlalu menjorok dalam sehingga menurut beliau menghabiskan banyak halaman juga kertas.
Dari sisi tata tulis beliau menemukan beberapa kesalahan penulisan kemudian penggunaan terminologi yang tumpang tindih. Terakhir dari konten menurut beliau penulisan buku tersebut terkesan buru-buru karena banyak aspek yang kurang detail dan bahasa cenderung subjektif.. Menurut beliau juga ada beberapa bagian yang tidak perlu dituliskan dalam buku dan bisa diganti dengan hal lain atau aspek-aspek yang perlu dibahas secara mendetail.
Kemudian pembahasan yang terakhir dari Bapak Waryani. Pada awal pembahasan beliau menanyakan, apakah bisa seseorang bisa meningkat sisi religiusnya karena membaca atau menonton tayangan religi? Menurut beliau memang perlu untuk memperhatikan proses pembuatan program siaran religi tetapi jika program siaran tersebut tidak memiliki dampak bagi khalayak berarti terdapat kesalahan dalam tayangan tersebut.Â
Beliau juga memberikan sedikit kritik bahwa buku tersebut terlalu fokus pada media dan agama tetapi tidak membahas dari dimensi manusianya, perlu jelaskan secara detail di mana posisi manusia berada. Sebab yang beragama ialah manusia bukan media. Beliau juga memberikan saran untuk menambah di mana lebih baik di bagian penutup diberikan saran kepada KPI tentang apa yang harus dilakukan oleh KPI terhadap program siaran religi dan kaitkan dengan pasal-pasal yang berlaku.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab terkait materi-materi yang telah disampaikan sebelumnya dan penutupan oleh moderator setelah seluruh pertanyaan telah dijawab oleh pemateri.
