Mohon tunggu...
Izzuddin Muhammad
Izzuddin Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - hamba Allah

penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Alasan Mengapa Saya Mengucapkan Selamat Natal

25 Desember 2019   06:48 Diperbarui: 25 Desember 2019   06:56 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya saya sudah bosan dengan perdebatan di medsos terkait bagaimana hukumnya apabila seorang muslim mengucapkan selamat natal? Tiap bulan Desember perdebatannya pasti tentang itu-itu terus. Grup-grup WA orang tua biasanya akan dipenuhi dengan broadcast tentang haramnya mengucapkan selamat natal. Mereka mengusung satu isu besar; mengucapkan selamat natal tidak hanya sekedar ucapan, tapi bisa merusak akidah. Aih, apakah selemah itu iman mereka sampai begitu takutnya akidahnya rusak? Atau jangan-jangan mereka belum paham hakikat akidah itu apa?

Saya tidak akan menulis ulang mengapa ada yang menyatakan boleh dan tidak boleh mengucapkan natal. Sudah banyak artikel yang berseliweran di internet yang dapat dengan mudah Anda akses. Kali ini saya akan menuliskan 3 alasan mengapa saya mengucapkan selamat natal untuk kawan-kawan kristiani.

Mengucapkan selamat natal tidak merusak akidah

Akidah merupakan keyakinan hati seseorang terhadap sesuatu. Oleh sebab itu, akidah tidak bisa dipisahkan dari rukun iman. Dalam tradisi pendidikan pesantren, pelajaran tentang akidah biasanya disandingkan dengan pelajaran akhlak. Ini artinya diharapkan pemahaman tentang akidah akan melahirkan akhlak yang baik.

Mengucapkan selamat natal tidak ada pengaruhnya terhadap akidah kita sebagai orang Islam yang mempercayai Allah adalah Tuhan, Nabi Muhammad SAW adalah rasul, dsb. Mengapa? Karena saya kok sangat yakin ketika seorang muslim mengucapkan selamat natal kepada sahabat kristianinya, dalam hatinya tidak mungkin ia bersaksi dan mengakui keimanan kristiani. Ucapan itu ya hanya jadi simbol menghormati keberagaman, tidak lebih! Terlalu berlebihan rasanya kalau mengklaim mengucapkan natal akan mencederai akidah.

Natal adalah momentum persatuan

Natal, sama halnya dengan idul fitri, imlek, nyepi, dan hari raya besar agama lainnya, adalah momentum persatuan bagi bangsa Indonesia. Karena pada saat itulah kita bisa mengekpresikan Bhineka Tunggal Ika dalam aksi nyata. Aku islam, dan kamu kristen. Ketika aku merayakan idul fitri kamu menghormati, lantas ketika kamu merayakan natal mengapa aku juga tidak melakukan hal yang sama?

Ah, menghormati natal tidak musti dengan mengucapkan selamat natal juga, kan? Itu hak masing-masing individu, bro! Mau mengucapkan ya silakan mau tidak pun tidak masalah. Tapi tolong jangan nyinyir dan sok menceramahi bermodal ilmu agama yang masih dangkal. Diam lebih baik!

Teman saya tidak cuma orang Islam

Saya bukan tipe orang yang hobi memperbanyak teman, karena kebetulan saya ini introvert. Tapi seintrovert-introvertnya saya, saya juga punya teman yang non muslim. Apalagi teman-teman saya yang ekstrovert dan gemar berkenalan dengan orang baru, pasti punya lebih banyak lagi, bukan?

Satu hal yang sangat saya syukuri adalah ketika saya merayakan idul fitri, mereka ikut mengucapkan selamat dan memohon ma'af lahir dan bathin. Saya punya rekan bisnis di bidang PPOB yang kebetulan beragama Hindu. Bahagia sekali rasanya ketika momen idul fitri beberapa waktu lalu ia memberi ucapan selamat kepada saya.

Dan saya pikir, mengapa tidak saya melakukan hal yang serupa kepada teman-teman non muslim nantinya? Setidaknya, di tengah masifnya sebagian kaum "mayoritas" yang hobi mengharam-haramkan dan berdakwah dengan amarah, masih ada wajah muslim yang ramah dan mensyukuri perbedaan di Indonesia ini.

Selamat hari natal, untuk kalian yang merayakan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun