Mohon tunggu...
Kinara Rafikansha
Kinara Rafikansha Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi SMAN 28 Jakarta

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arti Sebuah Nama

20 November 2020   18:49 Diperbarui: 20 November 2020   18:56 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namaku Nirmala anak perempuan berumur 15 tahun yang duduk di bangku SMP kelas 3. Sebentar lagi aku akan melaksakan ujian, sekarang aku sedang duduk di meja belajar menghadapi soal-soal rumit yang membuat kepalaku pusing tidak karuan.  Besok aku sekolah dan dan harus menjalankan Try Out ketiga ku bulan ini, belum lagi aku harus les sampai jam 8 malam. 

Dengan segala macam tekanan yang aku dapatkan rasanya aku ingin meledak dan meninggalkan semua kewajibanku tapi aku tidak mau mengecewakan diriku sendiri apalagi orang tuaku, andaikan saja arti namaku itu benar Nirmala, artinya suci, tanpa cacat padahal dalam diriku banyak sekali hal yang aku benci.

Pagi ini aku bangun dengan keadaan yang sangat Lelah karena semalam aku belajar dan mengerjakan soal Latihan sampai jam 1 pagi dan dengan terpaksa aku mengambil handuk dan bersiap ke sekolah. Hari ini ada pengumuman hasil nilai Try out kedua aku tidak berharap banyak dengan nilaiku karna pasti hasilnya akan biasa saja. Saat aku sampai sekolah dan memasuki ruang kelasku aku bertemu dengan ketiga temanku Bestari, Nanta, dan Jana.

"Eh, kita lihat hasil try out yuk di papan dekat ruang guru!", Ucap Bestari saat aku baru saja meletakkan tasku dibangku sebelahnya. Kami berempat pun setuju dan langsung menuju papan mading di sebelah ruang guru.

"Wah keren banget Nanta sama Bestari masuk 10 besar!", Kata Jana dengan antusias. "Kamu juga keren kok Jan peringkat ke 13 itu masih bagus tau" Ucap Bestari untuk menyemangati Jana. Aku masih sibuk mencari namaku di papan dan akhirnya aku menemukannya di peringkat 32. 

"Yah aku dapet peringkat rendah lagi" kataku bernada sedih.  "Nirmala jangan sedih terus semangat belajar ya" kata Jana sambil mengusap punggungku. 

Akhirnya kita berempat pun kembali ke kelas karna pelajaran pertama akan segera dimulai. Selama di sekolah aku terus berfikir kenapa diriku sangat bodoh, dengan segala usaha yang telah aku lakukan, segala waktu yang telah aku korbankan kenapa nilaiku tetap tidak memuaskan. Aku benci diriku sendiri.

"Nanti sebelum les kita makan dulu yuk di mall!" Ajak Nanta kepada Bestari dan Jana karena mereka bertiga les ditempat yang sama, aku les di tempat yang berbeda karena orang tuaku tidak punya cukup uang untuk membayar les di tempat yang sama dengan teman-temanku. Kondisi keuangan keluargaku memang biasa saja bahkan terkadang ada beberapa kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi. Kadang aku suka berpikir kenapa rasanya di hidupku banyak sekali masalah yang harus aku lalui.

Setelah les aku pun pulang ke rumah dengan dijemput oleh orang tuaku. Saat sampai dirumah aku bercerita kepada ibuku tentang kejadian di sekolah, " Bu kenapa ya peringkat ku tidak naik padahal aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk mendapat nilai yang bagus" ,Ucapku sambil menahan nangis

"Nirmala, kamu tahu gak kenapa ibu memberimu nama Nirmala?" ,Tanya ibu sambil menatapku dalam. Aku hanya diam "Nirmala artinya tanpa cacat, sempurna Ibu menamaimu Nirmala karna menurut ibu sempurna itu tergantung perspektif kita terhadap sesuatu dan menurut Ibu kamu adalah pribadi yang sempurna, kamu tidak pernah mengeluh ke Ibu tentang kondisi keuangan kita karna ibu tau kamu tidak mau memberi beban kepada Ibu, kamu menyimpan rasa cemas dan masalah mu sendiri karna kamu tidak mau membuat Ibu khawatir. Ibu tahu Nirmala, sebagai orang yang melahirkan dan membesarkanmu, Ibu tahu jika kamu sedang sedih, marah ataupun senang. Jika memang kamu sudah berusaha sebisa kamu Ibu bangga Nirmala tanpa memikirkan hasilnya bagaimana, sekarang kamu berdoa sama Allah curahkan semua isi hati kamu InsyaAllah kamu bisa tenang dan mengikhlaskan semuanya" Ucap Ibu. Saat itu aku langsung memluk Ibu dan langsung bersiap untuk sholat.

Setelah kejadian aku bercerita kepada Ibu hatiku menjadi sangat tenang dan semenjak kejadian itu pun aku terus belajar dan berusaha tidak melupakan untuk tetap berdoa kepada Allah agar hasil nilaiku memuaskan. Dari situ nilaiku pun terus naik walaupun belum bisa mendapat peringkat 10 besar tetapi orang tuaku bilang mereka sangat bangga kepadaku. Sekarang waktu yang dinatikan telah datang, hari ini aku akan melaksanakan ujian nasional. Dengan segala sesuatu yang telah aku persiapkan, aku yakin terhadap diriku sendiri dan aku akan ikhlas dengan segala hasil yang akan aku dapatkan. "Ibu yakin kamu bisa mendapatkan nilai yang memuaskan Nirmala" Ucap Ibu saat mengantarkan aku ke sekolah. "Ayah juga yakin kamu itu anak yang cerdas" Tambah Ayah. Dengan kata-kata supportive dari kedua orang tuaku aku semakin percaya diri untuk mengerjakan ujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun