Keranjang ini diletakkan diatas bata sebagai tatakan, kemudian diletakkan di tempat banyak mendapatkan sirkulasi udara penuh - Aerob. Tidak boleh terkena matahari langsung dan air hujan.
Pengisian sampah dilakukan setiap hari, tidak lupa harus selalu diaduk ketika selesai mengisi. Proses permentasi terjadi dengan tanda suhu sampah terasa panas. Artinya mikroba bekerja aktif mengurai Sampah/Sukses mengurai sampah. Dalam waktu dua - tiga bulan Kompos sudah dapat dipanen.
Cara memanen kompos, :
- Ambil 1/3 bagian paling atas yang sudah mulai menghitam sisihkan
- Kemudian 2/3 bagian bawah dikeluarkan, diayak
- Sisa ayakan kasar dapat dijadikan aktivator kembali, masukkan kedalam Keranjang bersama yang sepertiga bagian teratas tadi.
- Kardus sudah harus diganti karena hancur/lapuk.
Nah mudah sekali bukan prosesnya, tidak banyak keluar tenaga, tidak perlu berkeringat, badan tidak berbau, walau menggauli sampah, tetapi menghasilkan kompos berguna untuk hoby menanam kita, sudah tidak perlu lagi membeli kompos.
Ketika kita berbuat yang sedikit hanya dengan cara menangani sampah organik dirumah tangga masing-masing, berarti kita sudah membantu melestarikan Bumi, dengan efek baiknya begitu banyak, jelas kita sudah ikut berpartisipasi dalam mengurangi menumpuknya sampah, mengurangi populasi lalat dan mencegah berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh sampah, belum lagi kemudian menggunakan Kompos hasil sendiri untuk penghijauan. Yang jelas sedikit banyak membantu mengurangi global warming.
Penulis hanya bisa menyebarkan virus kebaikan ini kepada para pembaca, dan mengharap pembaca menyebarkan lagi kepada para kerabat teman dan lainnya, akhirnya semua orang mau melakukan hal ini.
Inovasi yang sangat bagus ini di temukan oleh : Mr Koji Takakura dari Jepang dan Keranjang ini biasa dinamakan Keranjang pintar - “Keranjang Takakura”
Selamat mencoba ..... !!
-Ngésti Setyo Moerni-