Mohon tunggu...
Aero
Aero Mohon Tunggu... Marketing

Berbagi inspirasi seputar bisnis, teknologi, dan gaya hidup yang relevan dengan perkembangan zaman. Fokus pada solusi kreatif di bidang kesehatan, pengolahan air, dan digital marketing. Menulis dengan sudut pandang praktis agar pembaca bukan hanya tahu, tapi juga bisa langsung menerapkan. Ikuti untuk mendapatkan insight bisnis, tren industri, serta strategi membangun brand dari nol hingga berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proses Terbentuknya Pasir Silika di Alam

3 Oktober 2025   06:57 Diperbarui: 3 Oktober 2025   06:57 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Terbentuknya Pasir Silika di Alam

Pasir silika merupakan butiran mineral yang sebagian besar tersusun dari senyawa silikon dioksida (SiO). Mineral ini dikenal karena kejernihannya, kekerasannya, serta sifat kimianya yang stabil. Dalam kehidupan sehari-hari, pasir silika banyak dimanfaatkan untuk industri kaca, pengecoran, filter air, hingga bahan baku keramik.

Meski tampak sederhana sebagai butiran pasir, proses terbentuknya pasir silika di alam membutuhkan waktu yang sangat panjang, melibatkan faktor geologi, iklim, hingga proses alami seperti pelapukan, transportasi, dan sedimentasi.

  1. Asal Mula Silika dari Batuan

Proses terbentuknya pasir silika bermula dari batuan beku, terutama granit, kuarsa, dan pegmatit. Batuan ini mengandung mineral kuarsa dalam jumlah besar. Seiring waktu, batuan yang berada di permukaan bumi akan mengalami pelapukan fisik maupun kimia akibat pengaruh cuaca, suhu, air, dan organisme.

Pelapukan fisik memecah batuan menjadi pecahan lebih kecil akibat siklus panas-dingin, tekanan, atau gesekan.

Pelapukan kimia melarutkan mineral lain dalam batuan, menyisakan kuarsa yang lebih tahan terhadap reaksi kimia.

Kuarsa yang lepas dari batuan induknya kemudian menjadi material utama pasir silika.

  1. Proses Pelapukan dan Erosi

Setelah batuan pecah menjadi fragmen kecil, proses erosi ikut berperan. Air hujan, angin, sungai, dan gletser membawa pecahan kuarsa dari tempat asalnya ke lokasi lain. Karena kuarsa memiliki tingkat kekerasan 7 pada skala Mohs, ia mampu bertahan lebih lama dibanding mineral lain yang lebih mudah hancur.

Akibat perjalanan panjang melalui aliran sungai dan arus air, fragmen kuarsa mengalami gesekan dan benturan. Gesekan inilah yang membentuk butiran kuarsa menjadi lebih halus, bulat, dan homogen. Butiran inilah yang dikenal sebagai pasir silika.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun