Mohon tunggu...
Aero
Aero Mohon Tunggu... Marketing

Berbagi inspirasi seputar bisnis, teknologi, dan gaya hidup yang relevan dengan perkembangan zaman. Fokus pada solusi kreatif di bidang kesehatan, pengolahan air, dan digital marketing. Menulis dengan sudut pandang praktis agar pembaca bukan hanya tahu, tapi juga bisa langsung menerapkan. Ikuti untuk mendapatkan insight bisnis, tren industri, serta strategi membangun brand dari nol hingga berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proses Terbentuknya Pasir Silika di Alam

3 Oktober 2025   06:57 Diperbarui: 3 Oktober 2025   06:57 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Terbentuknya Pasir Silika di Alam

Transportasi Menuju Daerah Sedimentasi

Proses selanjutnya adalah transportasi. Air sungai menjadi jalur utama yang membawa butiran kuarsa menuju muara, pantai, dan cekungan geologi. Dalam perjalanan ini, mineral-mineral yang rapuh akan semakin hancur, sementara kuarsa tetap bertahan. Akhirnya, di lokasi-lokasi tertentu terkumpul deposit pasir silika dengan kadar kemurnian yang tinggi.

Contohnya:

Pantai berpasir putih : sebagian besar butirannya berasal dari kuarsa yang terbawa sungai dan terakumulasi di tepi laut.

Cekungan darat : pasir silika juga dapat terperangkap di lembah sungai atau danau purba.

  1. Proses Sedimentasi dan Pembentukan Endapan

Saat butiran pasir kuarsa mencapai lokasi akhir, terjadi proses sedimentasi, yaitu pengendapan partikel akibat gravitasi. Dalam jangka waktu ribuan hingga jutaan tahun, lapisan pasir ini akan semakin menebal, membentuk endapan pasir silika.

Endapan ini bisa ditemukan dalam berbagai bentuk, misalnya :

  • Dataran banjir yang kaya pasir putih.

  • Delta sungai dengan konsentrasi tinggi mineral kuarsa.

  • Pantai dan pesisir dengan pasir silika yang bercampur cangkang biota laut.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun