Mohon tunggu...
Muh Rifqi Ramadhan
Muh Rifqi Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senantiasa mencari tempat, orang, dan pandangan yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Baliho yang Milenials & Gen-Z Oriented, Inovasi atau Tindakan Neko-neko?

14 November 2023   23:29 Diperbarui: 24 November 2023   07:50 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Diambil oleh Asrul

Tidak terasa tahun 2023 tinggal dua bulan lagi dan 2024 tahun yang di mana nasib Indonesia 5 tahun ke depan. Capres dan cawapres sudah diumumkan, janji para caleg semakin dikumandangkan, partai-partai berusaha untuk tampil semakin meyakinkan, dan yang paling banyak ditemui baliho serta poster mulai memenuhi pemandangan.

Menariknya, baliho di pemilu kali ini ga hanya berisi janji seperti "Kalau saya menang, BPJS digratiskan, subsidi BBM 90%, internet gratis, rumah gratis, ...gratis, dsb" kalau menemui janji-janji seperti ini mengingatkan kita pada tausiyah salah seorang ustadz kondang Indonesia, "Dari mana uangnya?". Tapi mulai banyak baliho yang menggunakan slogan yang populer di internet yang kalau dikira-kira targetnya buat anak muda yang hampir seluruh kehidupannya terhubung dengan media sosial.

Baliho pada Gambar 1 misalnya, dengan slogan "Politik adalah Jalan Ninja Kita" emangnya Mas Kaesang bisa jurus seribu bayangan? Ehm. Ini merupakan bentuk kampanye yang banyak ditemui saat ini dan membedakannya dengan pemilu sebelumnya. Pada baliho tersebut tidak terdapat janji-janji manis, juga tidak ada nomor partai, seruan untuk mencoblos, dan embel-embel yang umumnya ada pada baliho pemilu. Yang ada malah kutipan yang mengambil referensi dari seri Naruto yang menceritakan kehidupan di sebuah negara yang penduduknya adalah ninja (bukan sejenis motor).

Gambar 2: Diambil oleh Deni Supriatna
Gambar 2: Diambil oleh Deni Supriatna

Gambar 3: Diambil oleh Siti Aminah
Gambar 3: Diambil oleh Siti Aminah
Gambar 2 dan Gambar 3 merupakan contoh lain dari baliho yang tidak sesuai adat kebiasaan yang sudah ada. "Politik Santuy & Santun" dan "Politik Riang Gembira" yang dibarengi dengan senyuman Mas Kaesang serta gimik tangan membentuk love yang kurang berhasil, mungkin dirasa partai merupakan gambaran yang familier di kalangan anak muda. Ini merupakan perubahan yang perlu disambut dengan baik, format seperti ini lebih baik daripada baliho yang penuh dengan tulisan janji yang tidak pernah ditunaikan. Biar seimbang perlu adanya kritikan, jangan sampai image yang easy going dan grapyak ini terbawa ketika sudah menjabat. Jangan hanya santuy ketika hak masyarakat tidak terpenuhi, jangan hanya santun dan mesem serta bilang "Yo ndak tahu kok tanya saya" ketika dimintai keterangan, dan yang paling penting, jangan hanya pejabat dan pemerintah saja yang riang gembira, bagi-bagi ke rakyatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun