Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gotong Royong dan Ketahanan Masyarakat Desa

12 Juni 2020   10:44 Diperbarui: 12 Juni 2020   10:57 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era millenial ini banyak kearifan lokal yang sudah dilupakan orang. Tetapi di negara maju yang sudah terbiasa dengan teknologi vanggih kini melirik icon-icon genuine, yang asli, alamiah.Seperti di Indonesia bagaimana mentransformasikan semangat gotong royong ke dalam pola hubungan yang sudah sangat individualistik-liberalistik.

Sehingga akses semua orang terhadap sumber daya publik tetap terjaga, dan mencegah eksploitasi sumber daya alam yang menguntungkan segelintit orang namun menjadi bencana bagi ribuan orang?

Gotong royong adalah kekuatan luar biasa, merupakan salah satu perwujudan sila ke - 3 Pancasila "Persatuan Indonesia".Kekuatan yang membuat masalah berat menjadi ringan.Bukan saja kita kuat saling membantu meringankan beban, tetapi juga mencegah monopoli terhadap pemanfaatan sumber daya publik.Meskipun akses terhadap hutan dan laut tidak dibatasi pengelolaan sumber daya publik bukan didasarkan penguasaan eksklusif tetapi berdasarkan kemaslahatan.

Dalam hal ini sebagai bangsa Indonesia, alangkah baiknya kita memandang diri kita, lingkungan, tanah air, bangsa,dan negara Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau meliputi wawasan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan sebagai kesatuan yang utuh, secara menyeluruh.

Perwujudan Negara Kesatua Republik Indonesia dengan kekuatan politik yang bersatu dalam kebulatan wilayah nasional Indonesia dengan segala isinya merupakan satu wilayah, wadah,ruang hidup. Bangsa Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, bertekad mencapai cita-cita bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dasar negara Pancasila.

Keragaman suku-suku bangsa, agama, dan kebudayaan, merupakan kekayaan bangsa untuk modal dasar Pembangunan Nasional. Kekayaan negara merupakan modal milik bersama.Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa meninggalkan ciri-ciri khas milik daerah untuk mengembangkan kehidupan ekonominya.

Bila ada ancaman dari dalam maupun dari luar negri terhadap seluruh bangsa dan negara Indonesia, sehingga setiap warga negara Indonesia berhak dan wajib membela negara. 

Semua ini diatur dalam undang-undang. Partisipasi rakyat bersama Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia dalam membela negara, di masa lalu dikenal dengan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta.

Pembinaan dan pemeliharaan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis selalu diharapkan menjamin pelaksanaan pembangunan nasional seutuhnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia.Untuk mencapai tujuan itu diperlukan adanya Ketahanan Nasional yang meliputi semua aspek kehidupan masyarakat.

Dal pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 diungkapkan wilayah Indonesia terdiri dari kesatuan-kesatuan wilayah yang lebih kecil, yang disebut "daerah".Kita tak dapat memungkiri sebagian penduduk Indonesia terdapat di desa-desa, sehingga pembangunan nasional diprioritaskan pada pembagunan pedesaan di segala bidang,termasuk pembangunan di bidang Ketahanan Nasional.

Untuk menjaga dinamika kelangsungan pembangunan aspek-aspek agama, ideologi, politik, ekonomi ,sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional di desa-desa atau di kelurahan-kelurahan secara utuh, dibituhkan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang tumbuh dari masyarakat,oleh masyarakat,dan untuk masyarakat, sebagai lembaga pembangunan yang memadukan kegiatan pemerintah dengan swadaya masyarakat dalam pembangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun