Mohon tunggu...
Kido Kresnajaya
Kido Kresnajaya Mohon Tunggu... Pendidik dan Tenaga kependidikan -

memotret realita lewat fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam Itu...

13 Oktober 2013   15:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13816524401109440423

Diam itu emas! Begitulah yg sering kudengar, tapi tidak denganmu Diammu bagaikan gunung berapi aktif, yg bisa sewaktu-waktu memuntahkan laharnya, diammu bagaikan air sungai yg mgkn saja terdapat banyak buaya di dasarnya Diammu seperti langit berhiaskan awan mendung, yg memungkinkan kapan saja hujan deras turun berikut gelegar gunturnya Diammu bisa berarti sejuta maksud lain yg tak pernah bisa kumengerti... Tapi... diamku hanyalah karena sibuk menerka-nerka sendiri, apa yg sebenarnya bersembunyi di dlm diammu.... (Suddenly remember story on December 1st 2009 at 14;40, di warung indomi saat kejebak hujan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun