Studi lain berjudul The self-fulfilling nature of positive illusions in romantic relationships: Love is not blind, but prescient para peneliti menemukan bahwa orang-orang lebih cenderung untuk tetap bersama meskipun ada konflik dan keraguan ketika mereka mengidealkan satu sama lain.Â
Dalam hal ini, orang-orang yang awalnya saling mengidealkan satu sama lain dilaporkan mengalami peningkatan kepuasan hubungan. Mereka yang memiliki tingkat idealisasi tinggi, para peneliti menjelaskan, akhirnya "benar-benar menciptakan hubungan yang mereka inginkan seiring berkembangnya sebuah romansa."
Orang-orang ini tidak hidup di awan. Mereka hidup dengan realitas komitmen hari demi hari. Mempertahankan idealisme mereka terbukti menjadi kekuatan besar.
Akhirnya, idealisasi menghasut kita untuk bermimpi besar dan melayani dunia. Sebuah studi tentang pengembangan profesional guru dan siswa dalam program pelatihan guru menemukan bahwa pola pikir mereka berubah dari idealis menjadi pragmatis selama dua tahun.Â
Tetapi bertentangan dengan kepercayaan populer, saya berpendapat "bahwa idealisme dan misi adalah kualitas yang diinginkan dan pergeseran dari 'idealisme' ke 'pragmatisme' menunjukkan kemunduran dan bukan kemajuan."
Hasil studi dengan judul "Social Work Idealism" and Students' Perceived Reasons for Entering Social Worklain menemukan bahwa mereka yang mendapat nilai tinggi dalam idealisme lebih mementingkan altruisme dalam pekerjaan mereka daripada siswa yang mendapat nilai lebih rendah, yang cenderung lebih fokus pada masalah profesional. Sangat mudah untuk mengetahui seberapa banyak idealisme dapat menjadi bumerang, tetapi dosis yang tepat memiliki fungsi sosial yang penting.
Ketegangan ini terjadi di berbagai bidang dan budaya di seluruh dunia. Di American University of Sharjah in the United Arab Emirates, misalnya, para profesor memperdebatkan peran idealisme dalam bidang arsitektur. Sebuah artikel di Middle East Architect menyimpulkan bahwa "melihat akademisi, menawarkan skenario idealis yang tidak mempersiapkan siswa untuk dunia nyata."Â
Tetapi yang lain, seperti profesor arsitektur Cristiano Luchetti, melihat idealisme sebagai kekuatan pendorong penting dari kreativitas. "Idealisme adalah hal yang hebat. Itu bisa berbahaya tetapi sering kali menjadi mesin dunia tempat kita tinggal."
Idealisme tidak selalu bertentangan dengan kenyataan. Dalam beberapa kasus kritis, itu membuat kenyataan. Saya pikir tantangan besar bagi kaum milenial bukanlah meninggalkan idealisme mereka. Ini untuk menyimpannya bahkan setelah kita punya alasan untuk tidak melakukannya.