Sebagai pengingat: pasien bisa membuka kembali informasinya kapan pun dibutuhkan.
Mendukung komunikasi: keluarga pasien memahami anjuran yang sama sehingga bisa saling mengingatkan.
Pendamping di rumah: edukasi tidak berhenti di ruang konsultasi, tapi ikut menemani pasien saat beraktivitas sehari-hari.
Dengan begitu, tenaga kesehatan tidak perlu mengulang semua penjelasan dari awal setiap kali kontrol. Pasien pun lebih percaya diri menanyakan hal-hal yang belum jelas, karena mereka sudah punya pegangan tertulis.
Lebih dari Sekadar Kertas
Bagi sebagian orang, leaflet mungkin tampak sepele. Namun di balik selembar kertas sederhana itu, ada harapan besar: agar pesan sehat tidak hilang begitu pasien meninggalkan ruang konsultasi.
Di RSUD Margono, leaflet ini menjadi bukti bahwa edukasi gizi bisa dikemas dalam bentuk yang sederhana, mudah diakses, dan benar-benar bermanfaat. Bukan hanya untuk pasien, tapi juga bagi keluarga dan tenaga kesehatan yang mendampingi.
Karena pada akhirnya, keberhasilan perawatan tidak hanya bergantung pada obat dan tindakan medis, tapi juga pada seberapa konsisten pasien menjalani pola hidup sehat. Dan konsistensi itu bisa dimulai dari selembar leaflet sederhana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI