Mohon tunggu...
Khusnul Khotimah
Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan pernah berhenti berjalan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotika: Mengungkap Pesan Iklan Produk Kecantikan

1 Juni 2023   20:35 Diperbarui: 1 Juni 2023   20:37 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Youtube COMMERCIAL BREAK INDONESIA • IKLAN TV INDONESIA

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya skincare untuk merawat kulit, iklan produk kecantikan mulai banyak bermunculan. Produk-produk tersebut bersaing untuk menarik minat konsumen melalui berbagai iklan baik di platform digital maupun konvensional. 

Iklan adalah sebuah pemberitahuan kepada kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum. Tak jarang ketika sedang membaca berita di media online, menonton video di Youtube, ataupun hanya sekedar scroll beranda media sosial kita menjumpai iklan produk-produk kecantikan. 

Ada iklan yang menunjukkan keunggulan produknya, ada iklan yang membandingkan dengan produk sejenis, ada pula iklan yang diselingi komedi untuk hiburan. 

Salah satu iklan produk kecantikan yang menarik adalah iklan Himalaya Purifying Neem Face Wash (2023), dalam iklan tersebut ada beberapa bagian yang sangat mencerminkan fakta-fakta dunia perskincarean saat ini. Menggunakan teori Roland Barthes tentang makna denotasi dan konotasi dalam mengungkap makna, berikut adalah hasilnya.

Pertama, pada durasi ke 3 detik secara deotatif  iklan tersebut menampilkan seorang perempuan yang sedang berkonsultasi kepada oknum yang mengaku spesialis jerawat bernama "Mama Akne", tokoh Mama Akne mengatakan "Pake kembang tujuh rupa". Dalam gambar tersebut juga terlihat beberapa tanaman dan buah-buahan tersedia di meja Mama Akne, dan ornamen-ornamen yang berkaitan dengan spiritual.

Namun, jika diartikan secara konotasi tokoh Mama Akne yang menyarankan si Perempuan untuk menggunakan kembang tujuh rupa sama seperti beberapa influencer dan konten kreator kecantikan yang sering memberi tutorial membuat skincare dari bahan alami. Padahal bahan alami belum tentu ampuh dan aman jika digunakan secara langsung tanpa penanganan khusus, justru dapat merusak kulit dan membuat iritasi. 

Kedua, pada durasi ke 7 detik secara denotasi terlihat si Perempuan dalam iklan berkonsultasi kepada seorang ibu-ibu dengan nama "Aunty Ngerty" yang memberikan wejangan berupa "No gorengan, no begadang, no pacaran.".

Sumber gambar: Youtube COMMERCIAL BREAK INDONESIA • IKLAN TV INDONESIA
Sumber gambar: Youtube COMMERCIAL BREAK INDONESIA • IKLAN TV INDONESIA
Kalau ditelaah secara konotasi seolah menggambarkan fakta yang sering kita temukan dalam tips perskincarean, hal seperti ini dapat ditemukan dalam beberapa situs web maupun influencer dan konten kreator kecantikan ketika memberikan tips-tips mengatasi jerawat dari pemicunya. Hal-hal yang disampaikan benar adanya jika diuji secara klinis, karena apa yang kita konsumsi dan bagaimana gaya hidup yang kita lakukan dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Namun, pada hakikatnya setiap permasalahan harus diselesaikan dengan solusi yang sesuai, cotohnya seperti penyakit yang harus disembuhkan dengan obat dan didukung dengan istirahat yang cukup. Begitupun pesan yang ingin disampaikan dalam iklan ini, produk himalaya ingin menyampaikan bahwa untuk mengatasi jerawat Himalaya Neem Face Wash lah solusinya seperti yang tertulis dalam jargon produk ini "Urusan Jerawat Percayain Spesialisnya".

 Itulah pesan dari iklan produk kecantikan Himalaya Purifying Neem Face Wash yang dirilis pada tahun 2023 dengan durasi 30 detik. Selain tampilan yang menarik dan relate dengan kondisi dunia perskincarean saat ini, pesan yang dibawakan dalam iklan tersampaikan dengan baik. Yaitu, untuk mengatasi permasalahan jerawat kita harus percayakan pada spesialisnya seperti produk khusus jerawat dan tenaga ahli (seperti Dokter Kulit dan Kecantikan). 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun