Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Strategi Durasi Sehat Screen Time pada Anak

10 Mei 2024   20:28 Diperbarui: 11 Mei 2024   00:07 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang anak sedang screen time pada tablet | Sumber : tekno.kompas.com

Pada masa kini, tidak terhitung banyaknya jumlah aktivitas pekerjaan yang bisa dilakukan secara fleksibel dalam jaringan (online). Salah satunya, mobilitas digital yang memungkinkan para orang tua untuk bekerja dari mana saja termasuk dari rumah.

Akan tetapi, sebagian orang tua mengalami sebuah "kedilemaan". Aktivitas screen time untuk kepentingan pekerjaan yang berlangsung setiap hari di rumah, misalnya melalui ponsel pintar, tablet, laptop, komputer, maupun lainnya dilihat oleh anak-anak.

Anak yang merasa "gabut" atau bingung mau ngapain sedangkan orangtuanya lagi fokus pada pekerjaan biasanya langsung cari remote untuk menonton televisi. Ada juga yang merengek ingin pinjam ponsel orangtuanya untuk melihat tontonan menarik di kanal YouTube.

Di satu sisi orang tua harus konsentrasi untuk bekerja, namun di sisi lain merasa tidak tenang jika anak terus-terusan dibiarkan screen time.

Lantas, bagaimana cara orang tua mengatur screen time pada anak sementara orang tua screen time setiap hari sebab kepentingan pekerjaan?

Karena masih banyak orang tua yang mengambil langkah praktis dengan membiarkan anak turut screen time asal pekerjaannya "tidak terganggu". Tanpa memikirkan dampak jangka panjang terhadap aktivitas anak tersebut.

Sehingga pemandangan yang didapati adalah anak bangun pagi langsung nonton tv atau hp, lebih memilih nonton dari pada main atau tidur, bahkan nonton sampai ketiduran. Parahnya lagi, anak tantrum ketika dibatasi screen time-nya. Hal demikian tentunya menjadi sebuah persoalan baru dalam proses pengasuhan.

Screen Time dan Dampak Buruknya

Kementerian Kesehatan mendefinisikan screen time sebagai waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, menggunakan komputer atau laptop, bermain video game, atau pun jenis gawai lainnya.

Berkaitan dengan waktu menatap layar tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan bahwa anak pada usia di bawah satu tahun tidak boleh terpapar layar. Selanjutnya, screen time pada anak usia 2-4 tahun tidak boleh lebih dari 1 jam dalam sehari. Tujuannya agar anak bisa teralihkan pada aktivitas sehat, membiasakan olah raga, dan menjaga kualitas tidurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun