Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

10 Manfaat "Real Food" sebagai Alternatif Menu PMT Posyandu Balita

26 Februari 2024   22:00 Diperbarui: 28 Februari 2024   01:02 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telur dan pisang sebagai real food (sumber : kampungkb.bkkbn.go.id)

Pemberian makanan tambahan (PMT) di pos pelayanan terpadu (Posyandu) pada balita merupakan salah satu upaya penurunan prevalensi gizi kurang pada anak usia 6 -- 59 bulan. PMT ini bisa berupa kudapan atau camilan dan menu makan lengkap sesuai pedoman isi piringku. PMT penyuluhan pada umumnya menyasar semua balita yang rutin datang ke posyandu setiap bulan.

Menu PMT yang semakin beragam dan bernilai gizi tinggi di berbagai daerah tentunya menjadi sebuah kabar baik bagi masyarakat maupun pemerintah. Namun, di sisi lain, pada daerah tertentu masih saja ditemukan menu PMT yang "tidak mengenakkan" bahkan di perkotaan. Masih saja dijumpai menu PMT berupa camilan anak yang tidak mempertimbangkan aspek keamanan, kebersihan, serta nilai gizinya.

Berdasarkan pada pengalaman penulis saat menemani buah hati ke posyandu, salah satu menu PMT yang diberikan berupa susu kotak yang tanggal kedaluwarsanya kurang satu bulan. Bahkan penulis memperolehnya lebih dari dua kali, berturut-turut pada bulan berikutnya.

Menu PMT Posyandu balita (Dokumentasi pribadi)
Menu PMT Posyandu balita (Dokumentasi pribadi)

Tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan bukanlah penanda batas aman konsumsi. Melainkan satu tanda bahwa makanan atau minuman akan "lebih nikmat" jika dikonsumsi sebelum tanggal tersebut dengan mempertimbangkan kondisi fisik isi dan kemasan. Sebaiknya, digunakan beberapa bulan sebelum kedaluwarsa serta kemasan dalam kondisi baik dan utuh, bukan lantas mepet kurang satu bulan.

Selain itu, makanan tidak sehat untuk para balita seperti sosis siap makan, susu kotak bergula, biskuit, agar-agar yang tinggi gula menjadi menu PMT langganan. Makanan olahan dan kemasan memang diakui kepraktisannya namun perlu ditinjau ulang nilai gizi dan keamanan dalam mengonsumsinya.

Di mana nilai edukasinya?

Edukasi ini meliputi pemahaman tim pelaksana posyandu balita tentang jenis makanan dan minuman yang aman, higienis, dan bergizi pada menu PMT. Hal ini juga sebagai upaya mengurangi risiko penyakit setelah mengonsumsinya.

Pertama, PMT yang aman berarti makanan tidak mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan. Selain itu kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) pada makanan aman dan sesuai takaran.

Kedua, PMT yang higienis berarti makanan terjaga kebersihannya selama proses pengolahan hingga penyajian. Sehingga makanan tidak mengandung virus atau bakteri (kuman) sumber penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun