Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ketahui 7 Tanda Tangki Cinta Anak Sudah Habis

22 Februari 2024   20:39 Diperbarui: 24 Februari 2024   13:14 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Mengajak main terus.

Anak terus menerus mengajak main berarti ia merasa kekurangan waktu bermain bersama orangtua. Orangtua harus peka bahwa anak tidak akan meminta waktu ayah dan ibunya kalau dia sudah merasa cukup.

Orangtua yang rutin menghabiskan waktu beberapa saat saja bersama buah hatinya akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan psikisnya.

Ketika anak sedang sibuk bermain, sesekali intervensi atau ikut terlibat dengan kesibukan anak atau sekadar bertanya, "Kakak sedang apa, kok kelihatannya asyik banget mainnya."

Maka anak pasti akan meresponnya dengan excited dan welcome terhadap orangtuanya.

Bermainlah bersama anak sehingga sosok orangtua menjadi sahabat terbaik anak yang paling ia sayangi. Karena kelak, saat anak mulai beranjak remaja dunia akan menawarkan berbagai macam bentuk pergaulan.


6. Cari perhatian orangtua.

Cara lain anak meluapkan emosi karena tangki cintanya yang sudah habis dengan cara mencari perhatian kedua orangtuanya. Anak menguji kesabaran orangtua dengan perilaku yang mempermalukan orangtuanya di depan umum atau kerabat.

Jika anak menunjukkan sikap ingin mencari perhatian berarti ada kemungkinan anak merasa "terabaikan" terlalu lama.

Mulailah orangtua memberi perhatian dan kepercayaan pada anak agar tidak merasa "terabaikan". Validasi perasaannya di tiap kali emosinya bergejolak. Maka anak akan menaruh kepercayaan kepada orangtua bahwa mereka benar-benar mencintainya.

7. Pemurung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun