Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Perihal Pemakaian Perhiasan Emas pada Anak, Waspada Bahaya Mengintai!

24 Januari 2024   14:22 Diperbarui: 24 Januari 2024   14:33 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak perempuan memakai perhiasan emas | sumber : id.theasianparent.com

Tindak kejahatan yang menyasar pada anak karena perhiasan teramat sering terjadi di Indonesia. Perhiasan emas seringkali menjadi salah satu target bagi para oknum kejahatan. Pemakaian perhiasan yang mencolok besar kemungkinan akan mengundang terjadinya tindak kejahatan mulai dari kasus penjambretan, pencurian, bahkan pengambilan perhiasan secara paksa hingga merenggut nyawa anak. Semakin hari para pelaku semakin sadis dalam melancarkan aksinya.

Pada pertengahan Januari 2024, masyarakat Indonesia kembali digemparkan oleh berita tentang pembunuhan anak berusia 8 tahun oleh tantenya sendiri. Adapun motif pelaku yaitu untuk menguasai perhiasan yang dipakai oleh korban.

Sebelum lebih lanjut, saya ingin menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua korban. Semoga ayah dan ibunda korban diberikan kekuatan, ketabahan, serta keikhlasan atas musibah yang menimpa buah hati mereka.

Belajar dari kasus pembunuhan tersebut, masyarakat menjadi tahu bahwa orang terdekat pun bisa menjadi potensi tindak kejahatan. Oleh sebab itu, catatan penting untuk diperhatikan oleh para orang tua berkenaan masalah ini yakni kewaspadaan akan tindak kejahatan yang akan terjadi karena memakaikan perhiasan emas kepada anak.

Hal ini patut menjadi sebuah renungan oleh para orang tua mengingat masih banyak dijumpai anak perempuan yang memakai perhiasan emas seperti kalung, anting-anting, gelang, cincin, dan sebagainya. Pemakaian perhiasan pada anak sebenarnya sah-sah saja apabila mendapat pengawasan oleh orang tua ditunjang dengan lingkungan yang aman.

Sebaiknya tinjau kembali motivasi orang tua sesungguhnya apakah sekadar untuk menunjang penampilan fisik anak atau sebagai cara untuk diakui status finansialnya. Memang tidak semua orang tua demikian. Bisa jadi karena adat dan tradisi tertentu di daerah yang menormalisasi pemakaian perhiasan pada anak sehingga hal tersebut dianggap wajar.

Namun, yang perlu para orang tua garis bawahi bahwa pemakaian perhiasan emas kepada anak cenderung membawa risiko. Pertama, anak belum paham makna perhiasan emas yang mereka pakai. Kedua, peluang hilang dan rusak perhiasan emas yang dipakaikan anak akan lebih besar. Dengan demikian, orang tua perlu mengevaluasi kembali, apakah hal itu membawa manfaat atau justru mengundang bahaya.

Tindak kejahatan dengan motif untuk menguasai harta korbannya tak jarang juga melibatkan nyawa korban sebagai taruhannya. Baik pada kasus penjambretan yang menyasar secara acak maupun tindak kejahatan yang sudah direncanakan seperti kasus seorang tante yang mengincar perhiasan keponakannya hingga berujung pada tindak menghilangkan nyawa seseorang.

Modus penjambretan pun semakin kesini semakin mengkhawatirkan. Ada yang bermodus tanya alamat, modus beli rokok, modus menggembosi mobil korban, modus ojek online, modus penggunaan masker pelindung wajah, hingga modus random atau acak yang menyasar korban yang sedang lengah. Parahnya lagi, pelaku jambret melukai korban dengan senjata tajam untuk melancarkan aksinya.

Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya menaruh perhatian lebih untuk meningkatkan kewaspadaan tindak kejahatan yang sebenarnya dipicu oleh kelengahan sendiri. Beberapa langkah yang dapat orang tua lakukan sebagai upaya kewaspadaan tindak kejahatan yang menyasar pada pemakaian perhiasan emas pada anak, diantaranya :

1. Tidak memakaikan anak perhiasaan emas yang berlebihan dan mencolok karena dapat mengundang aksi kejahatan. Bahkan dari orang terdekat atau keluarga dekat. Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat atau rencana, tapi juga karena adanya peluang atau kesempatan, maka para orang tua jangan membuka kesempatan itu.

2. Menyingkirkan sifat negatif seperti pamer hingga melibatkan anak untuk menunjukkan status finansialnya. Tipe orang tua yang demikian membutuhkan validasi atas kemampuan finansial keluarga mereka terhadap orang lain. Jadi, sebaiknya orang tua mengesampingkan ego tersebut demi keamanan dan keselamatan anak.

3. Mengawasi dan memantau segala aktivitas anak hingga orang tua hafal dan paham rutinitas harian mereka. Orang tua jangan sampai lengah hingga membebaskan anak bermain di luar hingga larut waktu. Jangan sampai membiarkan anak memakai perhiasan emas atau aksesoris yang menyerupai emas ketika bermain di luar.

4. Lebih baik perhiasan emas disimpan dari pada memakainya karena lebih aman. Agar tidak menarik perhatian, apalagi yang memakai anak-anak tentunya akan nampak mencolok dan menjadi pusat perhatian sehingga orang tua yang "disalahkan". Sesekali memakai perhiasan sewajarnya tidak masalah pada waktu-waktu tertentu misalnya acara keluarga namun tetap waspada dan observatif dengan lingkungan sekitar.

5. Meningkatkan kewaspadaan terhadap kerabat keluarga. Terkadang kita mengesampingkan kecurigaan yang justru pelakunya adalah orang terdekat. Seseorang kalau sudah "gelap mata" tidak akan memandang apapun, menghalalkan segala cara untuk menggapai tujuannya.

Sebaiknya anak perempuan sejak kecil tidak usah dipakaikan perhiasan walaupun emas secuil. Walaupun hanya satu gram atau dua gram yang sebenarnya dianggap wajar, lebih baik orang tua menimbang kembali segala risiko yang akan muncul. Apalagi, harga emas kian lama kian melambung yang membuat oknum tindak kejahatan semakin tergiur.

Semoga para orang tua disehatkan jasmani dan rohani serta dimampukan untuk menjaga anak-anaknya agar terhindar dari segala marabahaya. Mari turut menekan dan mencegah tindak kejahatan yang dimulai dari peran orang tua yang mendidik, memberi contoh, dan mengajarkan hal baik kepada anak.

Turut mewaspadai segala faktor pemicu yang dapat membuka peluang tindak kejahatan. Sikap waspada orang tua sangat penting untuk keamanan bahkan keselamatan jiwa dan raga anak-anaknya. Semoga kasus tindak kejahatan yang serupa tidak terulang kembali.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun