Teori ini berasumsi, bahwa pada dasarnya manusia menyenangi perlakuan yang adil/sebanding, berhubungan dengan kepuasan relasional dalam hal persepsi distribusi yang adil/tidak adil dari sumber daya dalam hubungan interpersonal.
Pesan moral teori diatas, adalah sebuah upaya "membangun kesadaran diri" yang lebih luas terhadap dimensi penilaian masing-masing individu sebagai manifestasi keadilan yang lebih luas dibanding teori motivasi lainnya.
Kata kunci membangun kesadaran diri itu, dimaksudkan agar generasi penerus organisasi tidak mencontoh para pimpinan pendahulunya yang tidak patut diteladani. Prilaku menyelewengan amanat pemimpin pendahulunya itu menciderai sikap profesional dan intelektualitas diri.
Memang, setiap orang memiliki motivasi tersendiri saat melakukan suatu pekerjaan. Motivasi adalah proses psikologi yang dapat menyebabkan adanya stimulasi, kegigihan, serta arahan terhadap kegiatan yang dilakukan seseorang dengan sukarela pada suatu tujuan tertentu.
Konsep penting dari teori motivasi MC Clelland terletak pada kekuatan yang ada dalam diri manusia yaitu motivasi prestasi. Menurut pendapatnya, individu dapat memiliki motivasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik disbanding yang lainnya.
Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan dalam teori ini, dengan penjelasan sebagai berikut, Pertama, kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas yang bisa dipertanggung jawabkan secara individu.
Dalam hal ini, seseorang harus bisa menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta melakukannya secara kreatif dan inovatif.
Kedua, kebutuhan afiliasi, yaitu kebutuhan memelihara sikap yang hangat dan bersahabat dalam membangun hubungan dengan orang lain dengan motif alasannya yaitu pengaruh positif, perhatian atau penghargaan, dukungan emosional, dan perbandingan social.
Ketiga, kebutuhan Kekuasaan, yaitu kebutuhan seseorang yang ingin memiliki pengaruh atas diri orang lain. Mereka harus peka terhadap struktur pengaruh antara satu sama lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai orang tersebut hingga mengatur tingkah lakunya.
Motivasi seseorang dalam berorganisasi, bisa dianalogikan dengan Teori hierarki Abraham Maslow. Teorinya mengungkap 5 (lima) kebutuhan manusia berdasarkan hirarkinya, dimulai dari kebutuhan yang sangat mendasar hingga mencapai kebutuhan yang paling tinggi.
Terkait 5 (lima) kebutuhan manusia berdasarkan hirarki Teori Hierarki Abraham Maslow adalah sebagai berikut :
- Kebutuhan Fisiologis, sebagai bentuk kebutuhan paling mendasar setiap manusia berupa makanan, minuman, pakaian, udara, tempat tinggal, yang semata-mata untuk bertahan hidup.
- Kebutuhan Keamanan, yaitu kebutuhan dari rasa aman akan kekerasan fiisk ataupun psikis, misalnya saja seperti lingkungan yang bebas polusi, rasa aman dari kekerasan dan ancaman, dan lainnya.
- Kebutuhan Sosial, bahwa karena manusia adalah makhluk sosial, tentu membutuhkan orang lain dalam kehidupan mereka agar bisa mencintai dan dicintai.
- Kebutuhan Penghargaan, sebagai wujud kebutuhan ingin diakui dan dihargai orang lain, setelah kebutuhan fisiologis, sosial, dan keamanan sudah terpenuhi.
- Kebutuhan Aktualisasi Diri, merupakan kebutuhan yang tertinggi dalam bentuk kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi ambisi pribadi.
Tingkatan kebutuhan para elite organisasi yang sedang berkuasa, bisa jadi untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri (level 5) sebagaimana penjabaran teori Abraham Maslow, meski cara pencapaiannya masih ada kekhawatiran soal kesejahteraan atau kebutuhan fisiologis (level 1).