Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antar  individu. Secara sosiologi, pendidikan adalah sebuah warisan budaya dari generasi ke generasi, agar kehidupan masyarakat berkelanjutan, dan identitas masyarakat itu tetap terpelihara. Sedangkan antropologi adalah pengetahuan dasar yang harus diketahui untuk mengembangkan pendidikan karena banyaknya ragam fisik, dan  budaya yang dimiliki manusia . Oleh karena itu dibutuhkan landasan pendidikan yang merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia.Â
Beberapa diantara landasan tersebut adalah landasan sosiologis dan antropologi yang memegang peranan penting dalam menentukan tujuan suatu pendidikan. Payne (1928) menjelaskan bahwa Sosiologi Pendidikan merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang menjadi alat (mean) untuk mendeskripsikan dan menjelaskan institusi, sedangkan antropologi adalah suatu sudi yang mempelajari tentang kehidupan manusia baik dari segi fisik, sosial, dan budayanya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita ketahui  bahwa landasan sosiologis dan antropologi memiliki manfaat yang penting baik untuk individu masyarakat juga kebudayan nya. Dari kedua landasan ini pendidik dapat mengetahui karakteristik berbagai individu, bagaimana hubungan sosialisasinya di masyarakat, dan menjadikan mereka tetap melestarikan budaya yang mereka miliki.Â
Dengan kata lain, kedua landasan pendidikan ini menjadikan yang mempelajarinya memiliki sifat nasionalis dalam dirinya. Sehingga secara tidak sadar mereka akan mempelajari berbagai macam budaya tindakan ini dinamakan Enculturation (enkulturasi), dimana enkulturasi  adalah suatu proses bagi seorang baik secara sadar maupun tidak sadar, mempelajari seluruh kebudayaan masyarakat.Â
Dari proses tersebut akan tercipta output berupa tindakan  sosialisasi yang berarti suatu  proses bagi seorang anak untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam keluarganya. Sehingga tidak hanya memiliki sikap nasionalis mereka juga akan memiliki toleransi yang tinggi terhadap sesama.Â
Selain itu akan ada Pranata sosial yakni perilaku terpola yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Sebagai salah satu output dari mempelajari sosial enkulturasi budaya. Pranata sosial sendiri memiliki berbagai macam.jenis salah satunya Pranata pendidikan yang  merupakan salah satu pranata sosial dalam proses sosialisasi dan/atau enkulturasi untuk mengantarkan individu ke dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya, serta menjaga kelangsungan eksistensinya.
Jadi, untuk memajukan pendidikan, kita perlu mempelajari kedua landasan pendidikan ini untuk mengetahui latar belakang individu atau masyarakat, yang akan kita didik. Sehingga tidak akan ada lagi Miss understanding saat memulai proses pembelajaran.
Daftar pustaka
Suharno. (2008). Managemen
Pendidikan: (Suatu
Pengantar Bagi Para Calon
Guru) . Surakarta : Lembaga
Pengembangan Pendidikan
UNS.