Mohon tunggu...
Khusnul Khotimah
Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Dosen - Imajiner

ln 1= 0

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kutu Kucing dan Bisnis Veteriner

24 April 2020   06:24 Diperbarui: 24 April 2020   06:45 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kulit pada kucing merupakan salah satu organ terluar yang mampu melindungi tubuh kucing dari gangguan lingkungan sekitar. Kucing sering menderita penyakit kulit. Kadang kucing yang terkena penyakit tersebut tampak baik-baik saja, sehingga si pemilik tidak terlalu memikirkan dan mementingkan keadaan si kucing, padahal kalau dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan kematian (Palguna, Jusak,& Sutomo, 2014). 

Pemilik kucing biasanya baru mengetahui perubahan yang signifikan pada kucing saat kulitnya terkena infeksi, seperti rambut rontok, kulit mengalami luka dan memerah serta bau akibat luka tersebut. Kejadian ini apabila dibiarkan begitu saja maka tidak hanya kucing yang menderita tersebut juga berakibat terhadap kesehatan lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut penulis memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan, yaitu dengan penggunaan sampo bagi kucing. Berdasarkan study literature yang dilalukan penulis ada beberapa jurnal yang membahas mengenai penanggulangan kutu. Pada penelitian Yuni dan Widyoningsih, 2016, ditemukan bahwa ekstra sereh wangi dan minyak kelapa murni untuk membasmi kutu. 

Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa minyak kelapa memiliki kandungan yang mampu mengurangi jamur dan sereh memiliki kandungan citronella oil, kedua kandungan ini sebelumnya telah dilakukan untuk membasmi nyamuk. Pada penelitian Wulandari, dkk. menemukan bahwa sirih, tembakau, gambir dan kapur sirih memiliki kandungan berupa alkaloid, tannin dan minyak atsiri yang berpotensi membunuh serangga. 

Pada penelitian Ratih, dkk. menemukan bahwa ekstrak daun salam memiliki daya bunuh terhadap larva aedes, pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa salam memiliki kandungan tannin, alkaloid dan minyak atsiri yang membuat larva mati. Pada penelitian Meirina, dkk pada penelitiaannya pengaruh variasi konsentrasi Aloe Phytelene Colorless EG-543®  sebagai pelembab terhadap sifat fisik dan kemampuan membersihkan sediaan sampo anjing berbahan aktif deltametrin 0,6%., menjelaskan bahwa penelitian tersebut membuat sampo anti kutu untuk anjing. Dari beberapa penelitian tersebut, samasama mengandung tiga kandungan penting yang mampu membunuh serangga, yaitu Alkaloid, Tannin dan Minyak Astiri. Dan pada penelitian sebelimnya sudah ada sampo anti kutu untuk anjing. 

Kandungan  Alkaloid melakukan penghambatan pada aktivitas enzim asetylcholinesterase yang berpengaruh pada transmisi impuls saraf sehingga menyebabkan enzim tersebut mengalami fosforilasi dan menjadi tidak aktif (Shadana,dkk., 2014 dalam Ratih, 2017). Enzim asetylcholinesterase adalah enzim yang berada di dalam membran sel pada terminal saraf kolinergik dan juga pada membran lain seperti dalam plasma darah, sel plasenta yang fungsinya sebagai katalis untuk menghidrolisis acetylcholine menjadi choline dan acetat. 

Acetylcholin adalah salah satu agen yang terdapat dalam fraksi ujung-ujung saraf dari sistem saraf yang menghambat penyebaran impuls dari neuron ke pos ganglionik, cholinesterase sendiri disintesis pada hati (Ganong, 1983 dalam Rustia, 2009 dalam Ratih dkk, 2017). Tannin dapat mengganggu serangga dalam mencerna makanan karena tannin akan mengikat protein dalam sistem pencernaan, sehingga proses penyerapan protein dalam sistem pencernaan menjadi terganggu (Hargeman, 2002 dalam Hairani, 2014 dalam Ratih dkk, 2017). 

Minyak astiri yang dipakai akan menguap ke udara. Bau ini akan terdeteksi oleh reseptor kimia yang terdapat pada antena serangga dan diteruskan ke impuls saraf. Bau dari minyak astiri tidak disukai serangga (Shinta, 2010 dalam Handayani dkk., 2013 dalam Ratih dkk,2017).

Berdasarkan study literature tersebut penulis memberikan ide dan inovasi terbaru yang belum ada sebelumnya yaitu membuat produk sampo untuk kucing dari daun salam, karena daun salam memiliki ketiga kandungan yang disebutkan diatas, yaitu alkaloid, tannin dan minyak astiri. Dalam membuat sampo ini penulis akan menambahkan bahan supaya menjaga kelembapan kulit kucing dan juga memberi aroma wangi. Bahan pelembap pada formula dapat membuat bulu kucing menjadi menjadi lebih halus dan lembut serta mencegah kekeringan pada kulit kucing (Pernomo, 2002 Meirina). 

Berdasarkan study literature penulis menggunakan ekstrak lidah buaya cair sebagai bahan pelembap alami. Kandungan lignin dalam lidah buaya mampu menembus dan meresap ke dalam kulit dan dapat membuat pertahanan terhadap hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, sehingga kulit tidak cepat kering dan tetap terjaga kelembapannya. Kandungan air yang cukup besar dan polisakarida dalam lidah buaya sangat baik digunakan untuk pelembab kulit (Farazi, 2006). Selain itu, untuk menambah bau wangi pada sampo, penulis akan menggunakan minyak almond.

Harapannya produk sampo ini bisa menjadibisnis yang menjanjikan di bidang Veteriner. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Veteriner adalah segala bentuk urusan atau kegiatan yang berkaitan dengan hewan, produk hewan, dan penyakit hewan yang tujuannya untuk menjaga kesehatan hewan dan lingkungan sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun