Ranah genre Drama film ini pun dikembangkan sedemikian rupa oleh Yandy Laurens. Memberi kita suguhan lengkap tentang sikap atau tindakan yang didorong oleh motif tertentu, dan menyelesaikannya. Durasi film yang nyaris dua jam, memberi keleluasaan yang terasa mewah.
Selebihnya adalah kemewahan-kemewahan lain yang melingkupi film ini. Baik yang berjalan beriringan, maupun bersusulan, menghiasi mata penonton hingga film berakhir.
Sheila Dara dan Dion Wiyoko memainkan karakter Sore dan Jonathan dengan memuaskan. Keduanya blend melalui chemistry dalam memainkan dialog dan bahasa tubuh (gestur).
Paling krusial, yang paling sensitif untuk dipergoki mata penonton film genre Romansa, adalah bahasa mata dan gestur tubuh. Untuk bahasa mata, keduanya melampaui itu dengan turut memainkan bahasa kening. Sementara gestur tubuh, dalam kadar cukup mengingat karakter tokoh Jonathan.
Karakter pendukung, yakni Goran Bogdan yang berperan sebagai Karlo, juga pilihan mewah. Aktor yang telah berkecimpung dalam dunia seni peran sejak 2005 ini, telah berkecimpung di sekitar 40 film. Termasuk film The Man Who Could Not Remain Silent (2024) yang masuk nominasi Oscar.
Di luar cerita dan para pemeran tokoh karakter di film ini, sebagai penonton awam, saya juga menikmati suguhan kemewahan dari editing (Hendra Adhi Susanto) dan music scoring (Ofel Obaja Setiawan).
Sebagai bonus, kita seolah mendapat hadiah traveling bagi mata melalui jastip. Tidak cukup hanya keindahan wajah kota Gronjan dan Zagreb (Kroasia). Tersuguh pula eksotika Arctic (Finlandia) yang menjadi destinasi impian banyak orang.
Film ini disajikan dalam paket lengkap bagi penonton. Jika Anda yang belum menyaksikannya, segeralah menuju gedung bioskop.Â
Menonton lebih dari sekali? Film ini akan semakin indah dan membuat Anda jatuh cinta!
Selamat menonton!
Oya, kepada sosok-sosok utama yang terlibat dalam pembuatan film Sore: Istri dari Masa Depan, saya menantikan kehadiran mereka di panggung Citra. Dengan spirit "jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilihmu." (*)