Ketika saya menonton film ini untuk kedua kalinya, saya membangun kesadaran ini. Dan, menemukan seorang penonton di sisi kiri agak jauh, melakukan hal serupa. Sebagian penonton lainnya, di sisi kanan, tidak tertahankan untuk menyuarakan komentar.
Melalui film Sore: Istri dari Masa Depan kita menyaksikan aplikasi dahsyat dari metafora "cinta kuat seperti maut". Menyajikan pengalaman menonton yang mengaduk-aduk emosi. Itulah yang mengantar banyak orang, lelaki maupun perempuan, untuk mengalami basah di mata.
Film Sore: Istri dari Masa Depan dan webseries SORE
CERITA film Sore: Istri dari Masa Depan memang dibangun menggunakan ranah webseries SORE (2017). Namun, keduanya berbeda secara signifikan. Bukan sekadar perbedaan durasi, pemeran, maupun ending cerita.
Saya memahami webseries SORE sebagai film dengan genre cerita Drama/Romansa. Jika bisa dibelah, maka bagian pertama series dengan karakter tokoh Sore yang diperankan Tika Bravani itu adalah genre Drama. Separuh lainnya yang menyertainya, bermain di ranah Romansa.
Namun, tidak demikian dengan cerita film Sore: Istri dari Masa Depan. Yandy memainkannya di genre Drama, lalu beradegan di ranah Fantasi, sebelum kemudian mengemas ending yang merangkum keseluruhan kisah ini menggunakan genre Romansa.
Sebagai catatan pinggir, saya memahami Romansa sebagai genre yang memainkan karakter-karakternya dalam jalur tempuh "pencarian kebahagiaan sepasang makhluk hidup melalui cinta".
Itulah kepiawaian Cerita Film dalam "mengelabui" penonton dengan maksud baik. Kejelian dalam membangun persepsi melalui teaser seolah film Sore: Istri dari Masa Depan adalah film yang sekadar memanjang-manjangkan durasi webseries SORE.
Sore: Istri dari Masa Depan, Film Sederhana yang Mewah
PENULIS dan pembaca cerita fiksi tahu bahwa genre Romansa lazimnya memainkan dan membenturkan tiga karakter (magic three) sebelum didamaikan untuk menuju ending. (Jika hendak berepot-repot, silakan menghadirkan karakter tokoh keempat.)
Melalui kaca mata Romansa ini, film Sore: Istri dari Masa Depan melakonkan secara semestinya magic three yang kurang tegas dalam webseries SORE. Dalam film layar lebar ini, kita akan menjumpai magic three Sore, Jonathan (Dion Wiyoko), It.