Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Content Strategist

Penikmati cerita (story) di berbagai platform • Suka menulis kreatif (creative writing) tema gaya hidup (lifestyle) dengan gaya (style) storytelling • Senang membantu klien membangun brand story • Personal advisor/consultant strategi konten untuk branding dan marketing • Ngeronda di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Sore": Istri dari Masa Depan, Aplikasi Cinta Itu Kuat Seperti Maut

17 Juli 2025   02:38 Diperbarui: 17 Juli 2025   21:56 1770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sore dan Jo dalam film Sore Istri dari Masa Depan (Sumber: IMDb)

Ketika saya menonton film ini untuk kedua kalinya, saya membangun kesadaran ini. Dan, menemukan seorang penonton di sisi kiri agak jauh, melakukan hal serupa. Sebagian penonton lainnya, di sisi kanan, tidak tertahankan untuk menyuarakan komentar.

Melalui film Sore: Istri dari Masa Depan kita menyaksikan aplikasi dahsyat dari metafora "cinta kuat seperti maut". Menyajikan pengalaman menonton yang mengaduk-aduk emosi. Itulah yang mengantar banyak orang, lelaki maupun perempuan, untuk mengalami basah di mata.

Adegan dalam film Sore Istri dari Masa Depan (Sumber: IMDb)
Adegan dalam film Sore Istri dari Masa Depan (Sumber: IMDb)

Film Sore: Istri dari Masa Depan dan webseries SORE

CERITA film Sore: Istri dari Masa Depan memang dibangun menggunakan ranah webseries SORE (2017). Namun, keduanya berbeda secara signifikan. Bukan sekadar perbedaan durasi, pemeran, maupun ending cerita.

Saya memahami webseries SORE sebagai film dengan genre cerita Drama/Romansa. Jika bisa dibelah, maka bagian pertama series dengan karakter tokoh Sore yang diperankan Tika Bravani itu adalah genre Drama. Separuh lainnya yang menyertainya, bermain di ranah Romansa.

Namun, tidak demikian dengan cerita film Sore: Istri dari Masa Depan. Yandy memainkannya di genre Drama, lalu beradegan di ranah Fantasi, sebelum kemudian mengemas ending yang merangkum keseluruhan kisah ini menggunakan genre Romansa.

Sebagai catatan pinggir, saya memahami Romansa sebagai genre yang memainkan karakter-karakternya dalam jalur tempuh "pencarian kebahagiaan sepasang makhluk hidup melalui cinta".

Itulah kepiawaian Cerita Film dalam "mengelabui" penonton dengan maksud baik. Kejelian dalam membangun persepsi melalui teaser seolah film Sore: Istri dari Masa Depan adalah film yang sekadar memanjang-manjangkan durasi webseries SORE.

Sore dan Jo dalam film Sore Istri dari Masa Depan (Sumber: IMDb)
Sore dan Jo dalam film Sore Istri dari Masa Depan (Sumber: IMDb)

Sore: Istri dari Masa Depan, Film Sederhana yang Mewah

PENULIS dan pembaca cerita fiksi tahu bahwa genre Romansa lazimnya memainkan dan membenturkan tiga karakter (magic three) sebelum didamaikan untuk menuju ending. (Jika hendak berepot-repot, silakan menghadirkan karakter tokoh keempat.)

Melalui kaca mata Romansa ini, film Sore: Istri dari Masa Depan melakonkan secara semestinya magic three yang kurang tegas dalam webseries SORE. Dalam film layar lebar ini, kita akan menjumpai magic three Sore, Jonathan (Dion Wiyoko), It.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun