Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

September Bulan Kesadaran Aneurisma, Ini Cara Canggih Mengatasinya

20 September 2021   14:42 Diperbarui: 20 September 2021   14:58 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian terungkap bagi saya saat mengikuti Zoombinar yang menghadirkan Dr. Abrar Arham, Sp.BS selaku Head of Neurosurgeon RS Pusat Otak Nasional (PON) Prof. DR. Dr. Mahar Mardjono, Jakarta dalam rangka Bulan Kesadaran Aneurisma.

"Selain meningkatkan awareness masyarakat akan aneurisma otak ini, kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga harus ditingkatkan agar dapat mendeteksi dini, melakukan edukasi pencegahan, dan penanganan komprehensif aneurisma," ungkap dr. Abrar Arham, SpBS.

Terutama nih, jelas dr. Abrar Arham, pada penderita yang telah mengalami pecahnya Aneurisma otak. Akan lebih baik sih bila dapat ditangani sebelum Aneurisma tersebut pecah.

Dampak Aneurisma

Dampaknya apa sih?

Aneurisma memang tidak selalu berujung pada kematian. Namun, ini cukup penting, kualitas hidup penderitanya juga menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga. Kecacatan, perawatan, tenaga, dan biaya besar menjadi faktor penting yang perlu dipahami oleh penderita aneurisma otak.

Itu sebabnya, pada tahun 2021 ini, Brain Aneurysm Awareness Month yang jatuh setiap bulan September pada setiap tahunnya. Tema yang diangkat adalah 'Raising Awareness, Supporting Survivors, Saving Lives'.

Sebagai informasi, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Prof. DR. Dr. Mahar Mardjono Jakarta menangani kurang lebih 100 kasus Aneurisma otak setiap tahunnya. Lumayan banyak tuh!

Penanganan kasus Aneurisma otak ini gampang-gampang sulit. Butuh kolaborasi multidisiplin, yang melibatkan dokter bedah saraf, neurointervensionist, neurologist, intensivist, dan lainnya.

"Disamping itu diperlukan berbagai peralatan dan fasilitas penunjang yang memadai dan mutakhir agar kita dapat menangani kasus aneurisma otak dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik," jelas dr. Abrar Arham.

Penanganan Aneurisma dapat dilakukan dengan beberapa metode. Antara lain sih operasi bedah mikro (clipping aneurisma). Atau, dengan teknik minimal invasif endovaskular (coiling aneurisma).

Untuk melakukan evaluasi kelainan pembuluh darah otak ini secara detail, kerap dibutuhkan pemeriksaan Digital Subtraction Angiography (DSA). Hasilnya bisa banget membantu menentukan jenis terapi, apa yang terbaik untuk menangani kasus Aneurisma ini.

Teknologi Minimal Invasif (Endovaskular)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun