Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sound of Borobudur, Gerakan untuk Bangsa dan Bangsa-bangsa

3 Juli 2021   02:05 Diperbarui: 4 Juli 2021   07:59 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan Sound of Borobudur (tangkapan layar YouTube akun Harian Kompas)

Dua diskusi terakhir menghadirkan Moe Chiba sebagai Representative UNESCO. Beliau menyampaikan perspektif lembaga tersebut terhadap Borobudur beserta harapan-harapan ke depannya. Disusul penyampaian Sulaeman Shehdek selaku Representative VITO Singapura. VITO adalah  Visit Indonesia Tourism Officer, seseorang dengan tugas khusus mempromosikan dan mendorong datangnya turis ke Indonesia.

Paparan Sesi Kedua bisa Anda nikmati secara lengkap melalui video YouTube di bawah ini:


Premis "Padma Swargantara"

Usai rangkain Puja Bekti yang membuka konferensi tersebut, alun nada-nada "Padma Swargantara", mengalun menyertai latar visual gerak siluet panorama Candi Borobudur. Tayangan ini memiliki daya magis seolah memberi tahu kita bahwa Sound of Borobudur telah hadir.

Melodi buah karya Dewa Budjana, salah seorang pendiri Yayasan Padma Sada Svagantara ini, kini menjadi ikon lekat Sound of Borobudur. Kali ini melodi itu hadir membangun aura untuk membingkai gagasan Borobudur sebagai pusat musik dunia.

Melodi yang melodius itu kali ini diberi lirik oleh Trie Utami. Seolah premis utama, lirik-lirik tersebut bertutur esensial tentang Sound of Borobudur. Sebuah narasi latar yang menjadi kunci bagi siapa pun yang ingin memahami Sound of Borobudur.

Padma Swargantara bisa Anda nikmati secara lengkap melalui video YouTube Sesi Pertama menit 20:16 di atas.

Padma Swargantara, ikon Sound of Borobudur
Padma Swargantara, ikon Sound of Borobudur
Ini adalah cerita tentang kita
Sejak dahulu kita sudah terhubung melalui musik
Itu dikisahkan di relief Borobudur yang dibangun di abad 8
Relief alat-alat musik yang dipahat hampir 1300 tahun yang lalu
Yang masih dipakai di seluruh dunia sampai saat ini

Lebih dari 200 relief alat musik
40 relief Ansambel Musik
Alat musik tiup (Aerophone)
Alat musik petik (Cordophone)
Alat musik pukul (Idiophone)
Alat musik bermembran (Membranophone)

Maha karya dari abad 8
Sebagai bukti puncak peradaban dan kebudayaan
Yang merekatkan masyarakat dunia pada masanya

Di abad ini
Alat musik di relief Borobudur masih dimainkan
Di 34 propinsi di Indonesia
Dan sedikitnya menyebar ke 40 negara di dunia
Merajut keberagaman dan perbedaan melalui seni dan budaya
Hidup harmonis sejak dulu
Lintas etnis, lintas kepercayaan, lintas kebangsaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun