Saya tidak yakin setiap kita mengenal Maribeth Pascua, kecuali ingatan samar sebagian kita akan lagu hit-nya di masa lampau berjudul Denpasar Moon (1993), atau bila kita sempat menonton aktingnya sebagai bintang tamu di sinetron berjudul sama, Denpasar Moon atau Bulan di Denpasar, yang pernah tayang di Indosiar (1995).
Seperti bulan di langit Denpasar yang indah untuk dipandang namun sulit diraih tangan, demikianlah perjuangan panjang Maribeth sepanjang 22 tahun terakhir ini untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan belum juga berhasil.
Hingga usianya yang menginjak kepala 4, gadis kelahiran Bayombong, Filipina, 14 Januari 1972 ini masih berharap untuk mendapatkan status WNI. Pemenang ajang Voice Of Asia 1991 ini, sudah sejak lama mencintai Indonesia daripada Filipina.
Dengarlah pengakuan jujurnya, "Saya sudah nggak betah di negara sendiri, I love Indonesia. Pengin permanen jadi WNI." Sebagaimana diberitakan Liputan6.com, sudah 22 tahun Maribeth menetap dan meniti kariernya di Indonesia. Ia mengaku sudah sangat kerasan tinggal di sini. Dirinya telah jatuh cinta dengan Indonesia.
Kenyataan yang tak bisa dimungkirinya, ia sudah tidak betah berlama-lama di tanah kelahirannya sendiri. Berbeda dengan di Indonesia. "Kalau aku pulang ke Filipina, paling [hanya] sehari, dua hari. Bawaannya mau pulang terus ke Indonesia," ujarnya.
Maribeth bukan saja ingin menetap di Tanah Air ini, tapi juga berencana akan membuka usaha di Indonesia. Saking cintanya dengan Indonesia, Maribeth juga ingin mengembuskan nafas terakhirnya di sini. "Karena setengah hidup sudah kuhabiskan di sini, aku sudah 22 tahun. Aku juga mau bisnis di sini, dan mati di sini," tandasnya.
* * *
Ini bukan kali pertama Maribeth mengungkapkan keinginannya ke media. Setelah lama menghilang dari pemberitaan, ia baru diekpos lagi sehubungan dengan kegiatannya dalam penggalangan dana untuk Filipina terkait bencana Topan Haiyan yang melanda negeri kelahirannya.
Tidak seperti artis lain yang rajin datang ke Indonesia untuk meraup fulus lalu pergi begitu saja, secara naluriah saya tersentuh dengan pergulatan batin Maribeth yang ingin menetap di sini. Namun lebih dari itu, saya sama sekali tidak tahu mengapa impiannya ini tidak bisa terwujud.
Saya tidak tahu apa kendala yang dihadapinya atau hal-hal yang membuatnya dianggap belum layak untuk menjadi WNI. Namun bagi saya, sudah selayaknya curhatnya didengar oleh para para pemangku jabatan di negeri ini. Besar harapan kita, ada yang membaca ungkapan hatinya dan tergerak untuk melakukan sesuatu.
* * *
Informasi pelengkap:
1. Wikipedia Maribeth
2. Maribeth Ingin Jadi WNI dan Wafat di Indonesia
3. Maribeth Jadi Penggagas Acara Pendalangan Dana untuk Filipina
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI