Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung Irama

20 Desember 2020   11:43 Diperbarui: 20 Desember 2020   11:46 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Irama itu membawaku larut dalam suka, Membangunkan dzauq yang sedang merana, berdendang ria bersama, alirkan rasa dan cinta

Meski tanpa arti dan makna, hati tetap bergelora bak mengeja bahasa, itulah musik dan irama, tak mengenal beda bahasa, tetapi selaras satu rasa

Petikan gitar jernihkan pikiran, alunan seruling hanyutkan perasaan, dawai biola menyayat hati sang pujaan, hentakkan kendang memacu kebahagiaan.

O irama yang mengasyikan, o alunan musik yang menyedihkan, o dendang lagu yang menggembirakan. Semua rasa larut dalam alunan, spontan tanpa paksaan. Terpanggil, tergerak penuh getaran. 

Imam Chumedi (KBC-28)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun