Salah satu obyek wisata di pesisir pantura yang menjadi andalan kabupaten Brebes sejak dulu yakni Pantai Randusanga Indah (PARIN).Â
Meskipun kini mulai bermunculan obyek wisata lainnya, seperti Wisata Pantai Pulau Cemara (WPPC) di Sawojajar kecamatn Wanasari dan  Wisata Hutan Mangrove, Pandansari Brebes.Â
Sayangnya, Parin yang dibangun lebih dahulu, sejak 2001 itu tak menampakkan perubahan yang berrati hingga sekarang, bahkan terkesan kumuh dan kurang indah.
Padahal Pantai Randusangan Indah cukup strategis letaknya dari jantung kota, hanya sekitar 7 KM saja. Akses menuju lokasi termasuk jalan datar dan bisa dituju dari mana saja, termasuk banyak menjadi tujuan para peseda sekarang ini.Â
Ditambah dengan lokasi pantai yang datar, pasir tak berbatu, para peseda bisa saja langsung menelusuri bibir pantai dengan mengayuh sepedanya, kurang lebih sepenajang 2 KM.Â
Sayangnya, pemandangan di sepanjang pantai itu dipenuhi dengan sampah yang berserakan. Baik dari sampah bawaan laut, maupun sampah dari masyarakat dan para pengunjungnya.Â
Tempat sampah yang tersedia hanya bisa dihitung dengan jari saja, itu pun tak mungkin menampung sampah yang ada. Bahkan hampir jarang terlihat petugas kebersihan berkeliling di pantai itu.

Di tambah lagi, spot untuk memancing di area sebelum dan di samping Parin, sebenarnya menjadi daya tarik tersendiri. Tetapi sayang, peluang itu kurang dibarengi dengan greget dari pengelola terkait guna memperindah pantai.Â
Parin seharusnya bisa menimba ilmu pada pengelola Pantai ALam Indah (PAI) Tegal. Dahulu pantai tersebut pun sempat sepi dan terkesan kumuh. Ditambah posisi pantai yang begitu dekat sehingga menyebabkan abrasi dan air pasang. namun sekarang ini, konsep PAI Tegal begitu indah.Â
Semua pedagang tertata rapi, tak ada warung di bibir pantai yang saling berebut lahan menjorok. Hal ini masih nampak di bibir pantai Randusanga, meskipun oleh sebagian pengunjung, kondisi semacam ini dianggap menguntungkan.Â
Karena bisa menatap laut dari jarak terdekat. Bisa pula memantau anak-anak yang sedang berenang dari jarak terdekat, termasuk untuk membilasnya, tersedia pula di bibir pantai tempat-tempat bilas, mandi ulang dengan air bersih.

Inovasi dan kreasi pantai juga dinilai cukup stagnan, bahkan terkesan menurun. Beberapa wahana yag pernah ada, tak bertahan lama. Taman-taman di pesisir pantai kurang beraturan tak berujud. Bahkan terkesan mubadzir saja. Memakan tempat dan tak terawat.Â
Konsep Parin belum sejelas obyek wisata lainnya. Akankah persoalan ini dibiarkan begitu saja. Atau para pengelola Parin mungkin sudah merasa berada di zona nyaman.Â
Tanpa perubahan yang berati saja, Parin tetap banyak pengunjung? Sungguh, kami menaruh banyak harapan akan adanya Parin yang lebih Indah lagi di masa mendatang. Semoga.
Imam Chumedi, KBC-28
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI