Meski obor telah menyala, namun pergantian tahun hijriyah tak menyapa ria. Sepi, biasa.
Mungkinkah ini belum membudaya?
Ataukah kita memang enggan merayakannya?
O, sobat...sejatinya bukanlah soal budaya, bukanlah soal perayaan yang harus ada dalam pergantian hijriyah.
Tapi, rasa syukur, untuk tidak selalu takabur, mengharap senantiasa bangsa ini damai, selamat dan makmur. Itulah yang harus terukur.
Hijriyah o hijriyah...
Berganti berlalu, kadang tanpa hijrah yang sesungguhnya.
Hijrahku, hijrahmu masih semu
Sungguh, aku malu kepada-Mu, telah berputar waktu-Mu, namun aku masih seperti hamba yang dulu.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!