Mohon tunggu...
Kholikul Muhibbin
Kholikul Muhibbin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/jurusan Manajemen Pendidikan Islam/UIN Malang

Sederhana, mulai meletakan hati pada buku, semangat mengabdi untuk diri sendri dan negeri. Penulis bangga punya teman teman yang selalu mendukung.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenapa Sulit Mencintai Diri Sendiri?????

4 Januari 2024   00:10 Diperbarui: 4 Januari 2024   00:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pernahkan kita berfikir, ketika dilahirkan ke dunia, sifat kedewasaan sudah secara otomatis terinstal?, tentu tidak, karena sifat kedewasaan itu diperoleh melalui berbagai proses yang panjang (belajar, latihan, ujian, kegagalan, di php in dan beragam proses lainya) sehingga terbentuklah kematangan. Tapi kok rasanya seperti melenceng dari pembahasan ya? kan topiknya sulit mencintai diri sendiri? oke mari kita bahas.

Pernahkah anda mengagumi seseorang?, "iya" apakah karena cantiknya? kayanya? popularitas nya? jumlah folowers nya? karena bapaknya presiden, ibunya mentri, DPR? mungkin iya. Tapi 90% orang mengagumi seseorang karena sifat hormat dan menghargai, kejujuran, keadilan, toleransi, amanah, tanggung jawab, dan kerendahan hatinya daripada anatomi fisiknya, karena teknologi sekarang semakin majU, operasi plastik ada dimana mana, asalkan cuan anda tak ada habisnya. 

baiklah, kembali ke karakter tadi, karatketr/kedewasaan (sifat hormat dan menghargai, kejujuran, keadilan, toleransi, amanah, tanggung jawab, dan kerendahan hati) merupakan bentuk kedewasaan dan kematangan yang diperoleh melalui latihan dan proses pembelajaran yang panjang, sehingga daripada sibuk mencari reputasi, lebih baik melatih diri untuk membangun karakter tersebut. Karena sejatinya, reputasi hanyalah sebatas istana pasir, yang apabila ombak datang ia akan musnah, berbeda dengan karakter/kedewasaan, ia ibarat batu karang, bagaimanapun ombak menerjang ia akan tetap kokoh tak terguncang, dipuji ta melayang, dihina tak menghilang, kaya berguna, miskin tak meminta, tapi harus kaya ya, biar  bisa operasi plastik, heheh

Sehingga Jika anda ingin memperoleh penghargaan/pengakuan dari orang lain, kita hanya perlu membangun karakter/kedewasaan tersebut, tanpa perlu membuat konten tak bermoral yang ujung ujungnya pengen vbirl, cukup pelan pelan membangun karakter (kejujuran, keadilan, komitmen, integritas, toleransi, amanah, tanggung jawab, dan kerendahan hati) maka tunggulah anda akan menjelma menjadi sesosok yang viral mendadak. 

Jadi kesimpulanya, untuk mencintai diri sendiri, jangan terlalu fokus melihat kehidupan konkrit orang lain, marilah kita fokus mengupgrade diri kita masing-masing, percaya diri, karena sejatinya kita adalah orang yang paling hebat dari berjuta juta pesaing yang ada di rahim ibu kita. Terus belajar dan jangan lupa "Terimakasih Buat Diriku Yang Hebat, Sudah Berjuang dan Akan Terus Berjuang".

Sumber : Buku Filsafat untuk Pemalas, Karya (Ach Dhofir Zuhry).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun