Mohon tunggu...
Kholid Diyah
Kholid Diyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Buatlah Dia Nyaman Ummah...

17 Juni 2018   10:04 Diperbarui: 17 Juni 2018   10:09 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum Ummah pembaca yang Insyaallah selalu dalam lindungan Allah. Ameen.

Ummah pada artikel ini akan sedikit disinggung mengapa Ummah harus bisa menjadi tempat cerita dan curhat si dia (buah hati)  yang paling nyaman. Tidak banyak alasan mengenai hal itu, namun setidaknya  Ummah harus mengetahuinya. Karena akan sangat berpengaruh dengan perkembangan dan karakter si dia.

Mengapa sih si dia harus terbuka dengan Ummah? Apapun yang akan dilakukan dan dipilih oleh si dia adalah  tanggung jawab Ummah. Otomatis Ummah harus tahu karakter dan pemikiran sang si dia. Ajaklah si dia bercerita tentang apa yang telah dilaluinya pada hari-hari  mereka. Jangan menunggu si dia buka mulut dan bercerita terlebih dahulu. Tunjukkan kepadanya, bahwa Ummah memberikan perhatian yang lebih kepada si dia. Karena hal ini akan menumbuhkan rasa nyaman kepada si dia saat ingin bercerita. Lakukanlah kebiasaan ini sejak si dia masih belia Ummah dan bawalah kebiasaan ini sampai si dia tumbuh menjadi dewasa.

Lalu bagaimana jika si dia tak ingin bercerita tentang apa yang dilaluinya? Hal ini sangat wajar dan banyak terjadi, terutama pada si dia yang sudah mengenal dunia pergaulan yang lebih luas. Misalnya, anak yang sudah mengenal lawan jenis dan mengenal rasa yang berbeda. Yang biasanya disebut dengan remaja. Pernahkan Ummah merasa dia (buah hati yang sudah menuju fase remaja) lebih tertutup dari sebelumnya? Seperti itulah remaja Ummah, dia sudah mulai mengerti arti privacy. Ummah sudah mencoba bertanya apa yang sedang dirasakan dan yang terjadi, namun terkadang si dia hanya menjawab satu dua kata dan tidak sesuai dengan keinginan Ummah. Hal ini sangatlah wajar. Bahkan si dia ingin menyelesaikan masalah (jika sedang terjadi masalah) sediri seperti orang dewasa. Katakanlah kepadanya Ummah, kapanpun dia akan bercerita Ummah akan dengan senang hati mendengarnya.

Dan jika si dia tidak juga bercerita, kita juga harus bermuhasabah diri Ummah. Mengapa dia menjadi tertutup dan pendiam? Ada beberapa alasan mengapa si dia menjadi lebih tertutup Ummah,

  • Malas mendengarkan. Terkadang kita sebagai orang tua tidak menyadari hal ini Ummah, karena sering ataupun tidak si dia akan merasa tersinggung ketika ingin bercerita, kita malah dengan malas mendengarkannya. Atau bahkan langsung berganti ekspresi menjadi kurang bersemangat. Mungkin Ummah sedang lelah setelah seharian bekerja dan belum beristirahat. Tapi setidaknya, berikanlah respon positif yang membuat anak menjadi percaya kepada kita Ummah.


gambar-kartun-muslim-terbaru-5b25ced616835f21e7074f42.jpg
gambar-kartun-muslim-terbaru-5b25ced616835f21e7074f42.jpg
  • Sudah menemukan teman bicara. Untuk si dia yang sudah menemukan teman yang satu karakter membuat si dia lebih banyak bercerita kepada teman dan merasa tidak nyaman lagi bercerita kepada Ummah. Inilah gunanya Ummah, lakukanlah keterbukaan antara Ummah dengan si dia sejak dini. Agar sebelum menemukan orang lain si dia sudah merasa nyaman dengan terbuka kepada Ummah.
  • Sering berfikiran negative. Sadarkah Ummah, ketika si dia baru bercerita, kita sering memotong pembicaraan dan langsung mengeluarkan pernyataan dan pendapat negative? Hal ini juga akan menjadi salah satu sebab si dia tak ingin bercerita kepada Ummah.


cffa814a6216b489b20e45d2f9fbe3c9-5b25cdcbf1334444875dce13.png
cffa814a6216b489b20e45d2f9fbe3c9-5b25cdcbf1334444875dce13.png
  • Terlalu otoriter. Terkadang si dia ingin melakukan sesuatu dan menentukan pilihan, namun bagaimanapun pilihannya harus tetap menuruti keputusan Ummah. Ini juga menjadi penyebab si dia tak ingin banyak bercerita dan bertanya kepada Ummah. Karena percuma saja, apapun yang diutarakan tentang keinginannya tidak akan ter-realisasikan jika pilihan yang dia pilih berbeda dengan pilihan Ummah.
  • Jarang mengajak bicara. Tidak sedikit dari si dia yang sebenarnya memiliki karakter ceria dan riang. Namun ketika di rumah karakter tersebut seolah hilang. Mungkin Ummah ada yang merasakannya. Jangan biarkan hal ini terjadi Ummah. Coba kita kembalikan pada diri kita Ummah. Seberapa sering kita mengajak si dia berbicara tentang ini dan itu? Seberapa sering kita dan si dia melontarkan lelucon? Si dia akan merasa tidak memiliki teman bicara dan tertawa jika kita jarang mengajak si dia berbicara dan tertawa. Alhasil, inilah yang terjadi. Karakter si dia akan sangat berbeda antara di dalam dan di luar rumah.

    Itulah Ummah sedikit dari banyak penyebab yang membuat si dia menjadi tertutup dan pendiam. Semoga tulisan di atas bermanfaat dan menjadikan keterbukaan antara Ummah dengan si dia.


adab-berbicara-wanita-muslimah-apo-ajo-aja-gambar-kartun-menangis-5b25cfd85e13733ebd228843.jpg
adab-berbicara-wanita-muslimah-apo-ajo-aja-gambar-kartun-menangis-5b25cfd85e13733ebd228843.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun