Dari alasan malas mengerjakan tugas hingga dikejar deadline membuat mahasiswa mengambil jalan alternatif melakukan plagiarism. Malasnya membaca buku menjadikan mahasiswa kekurangan sumber referensi. Fasilitas dan kenyamanan teknologi membuat mahasiswa semakin terlena hingga membunuh kreatifitas dan berpikir kritis terhadap keadaan sekitar.Â
Dalam dunia pendidikan plagiator (orang yang melakukan plagiat) akan mendapatkan hukuman yang sangat berat seperti dikeluarkan dari sekolah atau universitas. Sayangnya di Indonesia sendiri hal tersebut sepertinya belum berlaku sepenuhnya.
Sebagai eksistensi bangsa dan negara, menjadi mahasiswa tentu memikul tanggungkawab yang berat. Bukan hanya sebatas berhadapan dengan setumpuk  tugas dan ujian dari kampus, tetapi juga dituntut menjadi  suara masyarakat dan menghadirkan solusi ditengah problema yang muncul di tengah-tengah msyarakat.Â
Namun sayang, mereka belum memantaskan dirinya sebagai mahasiswa untuk mengamban tugas tersebut. Itu terlihat dari budaya, sikap, karakter dan kebiasaan hidup mahasiswa yang jauh dari kesan intelek.