Mohon tunggu...
Khoirul Mustofa
Khoirul Mustofa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa KPI

Menulis Akan Memperpanjang Umur kunjungi juga blog saya pribadi kita akan menjelajahi tata cara yang baik dalam berkomunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenali dan Membentengi Diri dari Gangguan Setan

29 Juli 2021   12:47 Diperbarui: 29 Juli 2021   13:56 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi setan & malaikat/ Pixabay.com

Dalam QS. Al A'raaf ayat 20, Allah berfirman. "Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)."

 Dalam keterangan ahli tafsir menjelaskan bahwa, setan akan membisikkan dalam hati kita, agar kita berpikir bahwa kejahatan itu bukanlah kejahatan atau masalah yang besar. Jadi disini setan memberikan rayuan, membungkus kejahatan menjadi sesuatu yang baik dan indah sehingga apabila kita tidak berpikir kritis akan mudah terpedaya. Dicontohnya, apakah kita memilih berbohong atau jujur kepada orang tua kita. Ketika kita dilema, setan mengambil perannya, disinilah letak batas kemampuan setan dalam mengganggu manusia, ketika seseorang memilih berkata bohong maka setan sudah berhasil dan dosa dari perbuatan itu ditanggung orang itu sendiri. 

Maka disini kita perlu menjernihkan pikiran, kita tanyakan pada hati kita yang paling dalam, apakah perbuatan itu sesuai dengan nilai kebenaran. Apakah itu sesuai dengan nilai ajaran kebaikan. Bukannya Allah senantiasa melihat tingkah laku kita dan akan memberikan balasan sesuai dengan amal kita. Bukankah perbuatan berbohong akan merusak moral kita sehingga orang tidak akan percaya lagi terhadap kita. Insya Allah jalan kita untuk senantiasa di jalan lurus akan dibukakan oleh Allah, apabila kita mau mendengarkan suara kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun