Mohon tunggu...
KHOIRUL ANAM
KHOIRUL ANAM Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pembelajar Abadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Kepemimpinan Bupati Banyuwangi dan Bupati Jember Berdasarkan Paradigma Positivis

2 April 2024   04:15 Diperbarui: 2 April 2024   04:22 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TIDAK TERPENUHNYA KEBUTUHAN SEHARI-HARI

KECEMASAN TERHADAP KELAPARAN

KETAKUTAN TERPAPAR COVID-19

74,5%

79,7%

75,5%


80,5%

Sumber: (Redaksi, 2020)

Saat pandemic (force majeure) seperti ini yang sulit ditangani karena diluar kemampuan manusia adalah suatu ujian yang sangat menentukan apakah seorang kepala daerah dapat menanggulangi dan tidak membuat masyarakat resah akan hal yang terjadi. Menurut kartono gaya kepemimpinan dapat dilihat dan dinilai dari beberapa indicator yaitu kemampuan mengambil keputusan, kemampuan memotivasi, kemampuan komunikasi, kemampuan mengendalikan bawahan, tanggung jawab, kemampuan mengendalikan emosi.

Dari data survey diatas bisa dianggap sebagai jawaban bahwa kepemimpinan dari Bupati jember belum memperoleh hasil yang maksimal dimata masyarakat Kabupaten Jember.

Kebijakan yang menyebabkan pemakzulan Bupati

  • Kebijakan mengubah KSOTK (kedudukan, struktur organisasi tata kerja) yang menyebabkan tidak mendapatkan kuota CPNS dan P3K tahun 2019. Hal tersebut juga mengancam kabupaten jember tidak mendapatkan kuota PNS di tahun 2020
  • Melanggar system merit dan aturan kepegawaian membuat KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara) menjatuhkan rekomendasi yang wajib dilaksanakan oleh bupati namun tidak di indahkan
  • Pelanggaran mutasi yang melanggar system merit sudah dilakukan mediasi sebanyak lebih dari lima kali
  • Perubahan 30 Perbup KSOTK membuat kekacauan tata kelola pemerintah Jember sehingga mengganggu sendi pelayanan masyarakat jember

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun