Kesimpulan
Bahasa ibu adalah warisan pertama yang diterima seorang anak, berperan sebagai jiwa dari pemikiran, perasaan, dan identitas budaya. Seperti diajarkan dalam kearifan Jawa "Ajining dhiri saka pakarti, ajining awak saka tumindak" (harga diri berasal dari perbuatan, kehormatan berasal dari tindakan), bahasa ibu mengajarkan nilai-nilai yang membentuk karakter. Dalam konteks Indonesia, upaya pelestarian bahasa ibu---khususnya bahasa daerah---menjadi semakin penting seiring dengan tantangan globalisasi.
Memahami, menghargai, dan melestarikan bahasa ibu sama dengan menjaga kekayaan kemanusiaan yang tak ternilai. Penguasaan bahasa ibu yang kuat justru menjadi fondasi kokoh untuk menjadi individu yang percaya diri dan mampu berkontribusi dalam masyarakat global yang multilingual.Â
Pada akhirnya, seperti pesan bijak "Urip iku nyakra manggilingan" (hidup itu berputar seperti roda), melestarikan bahasa ibu berarti menjaga keseimbangan antara mempertahankan identitas budaya dan terbuka terhadap perkembangan zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI