OLEH: Khoeri Abdul Muid
BAB 3
KONTEKS HISTORIS HUBUNGAN PATI-MATARAM ISLAM
3.1. Metodologi Penelitian Sejarah
Analisis hubungan Pati-Mataram dalam bab ini menggunakan pendekatan sejarah politik dan sejarah hubungan regional dengan sumber-sumber primer dan sekunder yang terverifikasi. Sumber utama yang digunakan meliputi:
- Babad Pati dan Babad Tanah Jawi (dengan kritik teks)
- Dokumen kolonial awal
- Studi akademis terpercaya (De Graaf, Ricklefs, dll.)
- Data arkeologis dan epigrafi pendukung
3.2. Asal-Usul Kesatuan Genealogis
Berdasarkan sumber babad dan historiografi tradisional, Pati dan Mataram memiliki rahim sejarah yang sama dari Kerajaan Pajang (1568-1586). Skema genealogis dapat direkonstruksi sebagai berikut:
Silsilah Awal:
- Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir) - Penguasa Pajang
- Ki Ageng Pemanahan - Mendapat hadiah Alas Mentaok (cikal bakal Mataram)
- Ki Penjawi - Mendapat hadiah Bumi Pati (cikal bakal Kadipaten Pati)
Dari silsilah ini, terlihat bahwa Pati dan Mataram memiliki status setara sebagai kadipaten bawahan Pajang dengan hubungan kakak-adik secara politis.
3.3. Perkembangan Politik Abad ke-17