Mohon tunggu...
Khodijah Shidqi
Khodijah Shidqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran

Medstudent

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lingkungan Sehat untuk Diri yang Sehat

31 Januari 2022   17:13 Diperbarui: 31 Januari 2022   17:15 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada berbagai dimensi yang harus diperhatikan ketika seseorang datang ke dokter dan mengeluhkan sakit. 

Seseorang yang datang ke klinik atau layanan kesehatan lainnya bukan hanya seonggok pasien sebagai bentuk fisik yang berisikan tulang dan otot saja. Seorang pasien adalah manusia, yang tentunya memiliki berbagai macam karakteristik dan kebiasaan yang berbeda. Hal ini tentunya sangat penting untuk diperhatikan, baik bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat umum lainnya.

Sebagai contoh, ketika seorang anak jatuh sakit. Kata ibunya sudah 3 hari dia demam. Batuk-batuknya juga semakin parah dalam minggu terakhir, bahkan disertai sesak nafas. Si anak terlihat lemas.

Oh, infeksi. Begitu katamu melihat anak itu demam.

Tapi tentu saja tidak berhenti disitu.

Yang perlu diperhatikan lagi dari cerita itu adalah: ternyata hubungan ibu dan ayahnya tidak baik, mereka di ambang perceraian karena masalah ekonomi. Ibunya yang lulusan SD merupakan pekerja pabrik, ayahnya baru kehilangan pekerjaan karena pengurangan karyawan besar-besaran di kantornya. Mereka bertengkar tiap hari. Kakeknya yang kasihan akhirnya merawat si anak yang menangis terus ketika ayah ibunya bertengkar. 

Rumah kakek dan neneknya tentu lebih nyaman, meski berada di sebelah tempat pembakaran sampah. Selain itu, si kakek juga merupakan perokok berat yang dengan senang hati membacakan dongeng untuk anak kecil di sore hari sambil menyesap rokoknya.

Sampai sini baru terlihat akar masalahnya. Semua berawal dari keluarga si anak yang tidak harmonis, berujung pada lingkungan yang ternyata tercemar polusi udara sehingga menyebabkan anak kecil ini batuk-batuk.

Contoh di atas menunjukkan betapa besarnya pengaruh hal-hal non medis pada kesehatan seseorang. Beberapa faktor non medis yang mempengaruhi kesehatan ini disebut dengan determinan kesehatan. Faktor-faktor ini adalah kondisi dimana seseorang lahir, tumbuh, bekerja, hidup, dan menua sepanjang hayatnya. 

Contoh dari determinan kesehatan yang bisa mempengaruhi kesehatan adalah penghasilan, pendidikan, kondisi sosial dan ekonomi, budaya, dan keadaan lingkungan sekitar. WHO menyatakan bahwa determinan kesehatan mampu mempengaruhi 30-55% kesehatan seseorang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun