Mohon tunggu...
Kherjuli ,
Kherjuli , Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ada disini : http//kherjuli.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Surat Untuk Tuhan

14 Oktober 2013   11:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13817240191807664755

Planet Bumi, 14 Oktober 2013 (9 Zulhijah 1434 H)

Kepada

Yang Maha Berkuasa : TUHAN

Di

Tempat Kekuasaan-Nya yang paling tinggi

Perihal : Penambangan Bauksit Illegal

Yang Berkuasa,

Dengan menyebut nama Tuhan yang maha pengasih dan penyayang.

Kami berlindung dari godaan Setan yang terkutuk.

Tuhan,

Kami bersaksi,

Ada sekelompok manusia yang sengaja membuat kerusakan di muka bumi ini, setelah Engkau memperbaikinya. Mereka (mafia bauksit) menebang berbagai jenis pohon yang berfungsi sebagai penghasil oksigen dan penyangga air. Mereka mengeruk perut bumi dan menjual hasil alam (bauksit) Mu itu dengan kekuasaan dan keserakahan, hingga ke negeri Cina.

Tuhan,

Kami bersaksi,

Menurut mereka, kekuasaan yang mereka miliki hingga kini tiada tandingannya. Keserakahan yang mereka miliki tidak bisa dibendung tapi bisa terkendali. Mulai dari oknum RT, RW/Kepala Dusun, Kades/Lurah, Camat, Kadis, Bupati/Walikota, Gubernur, Menteri dan Presiden tunduk dibawah kekuasaan mereka. Mulai dari oknum Tentara, Kepolisian, Syahbandar, Bea Cukai, LSM/Ornop, Akademisi, Pengusaha, Pers dan pemilik lahan tunduk dibawah keserakahan mereka. Lihatlah, negeri kami seakan tidak berpenghuni dan bertuan. Kerusakan terjadi disana sini.

Tuhan,

Kami bersaksi,

Hanya Engkau yang berkuasa atas segalanya. Engkau maha berkuasa lagi maha mengetahui. Tunjukan kami jalan yang lurus yang Engkau Ridhohi. Bila ada kebaikan didalam hati kami, hati para oknum pejabat, penyelenggara negara, hati para pengambil kebijakan dan hati tuan-tuan di negeri ini, berikan secuil kekuasaan-Mu agar kami bisa bertolong-tolong dalam kebaikan. Sesungguhnya rahmat Mu amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Namun bila sebaliknya, tegurlah kami dengan teguran Mu yang lembut, agar kami menyadari dan tidak lagi berbuat dosa.

Tuhan,

Kami bersaksi,

Ebiet G ADE pernah mengatakan kepada kami lewat lagunya bahwa, “...Tuhan pasti telah memperhitungkan. Segala dosa yang kita perbuat. Kemanakah lagi kita kan sembunyi...”. Lalu, kami juga pernah mendengar teriakan hati Iwan Fals lewat lagunya, “...Semoga Kau tak tuli Tuhan...”. Kami juga membaca berbagai pernyataan di media massa dan menyaksikan dari dekat aksi-aksi perampasan hasil bumi-Mu itu. Sesungguhnya, kebenaran hanya ada pada-Mu. Jauhkan kami dari perasangka buruk dan fitnah. Hanya Engkau yang tahu, hati siapa yang menerima dan menolak kebenaran-Mu. Siapa yang benar-benar ingin menghentikan, atau siapa yang berpura-pura menghentikan kerusakan di muka bumi ini. Hanya Engkau yang maha tahu, siapa yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan dan siapa yang sungguh-sungguh dalam dusta nestapa.

Tuhan,

Kami bersaksi,

Setelah semua nikmat alam-Mu (bauksit) itu habis, mereka (mafia bauksit) akan pergi entah kemana dan meninggalkan bukti-bukti perbuatan mereka berupa tanah yang gersang, berlobang, curam, terjang, becek dan bahkan ada beberapa pulau yang hampir hilang, tenggelam dan rata dengan laut. Kemudian, mereka berharap perbaikan dari Mu lagi setelah mereka merusak semuanya.

Tuhan,

Kami bersaksi,

Sesungguhnya ketetapan-Mu adalah benar. Peringatan-Mu adalah benar. Perintah-Mu agar kami jangan membuat kerusakan di muka bumi ini adalah benar. Azab-Mu yang teramat pedih itu adalah benar. Berikan kami dan mereka kesempatan untuk menggapai kebenaran-Mu ya Robbi. Jauhkan kami dan mereka dari azab-Mu. Mohon keampunan-Mu. Amin ya robbal alamin.

Tuhan Maha Besar atas segala Kekuasaan-Nya

Hamba Mu,

Kherjuli bin Mukhdi Arifin

Effendi bin Sehat

Tembusan, disampaikan kepada :

1.Sdr. Ebiet G ADE

2.Sdr. Iwan Fals

3.Mafia Bauksit

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun