Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sikap pada Aksi 55

26 November 2017   15:45 Diperbarui: 26 November 2017   16:01 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi Simpatik 55 akan berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jum'at (5/5). Upaya Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) telah dilakukan dengan perijinan resmi ke Markas Besar Bareskrim Polri sekaligus Tim Advokasi GNPF-MUI mengadakan rapat koordinasi tentang tujuan diadakan aksi tersebut.

Dalam rapat ditegaskan, aksi 55 mendukung independensi majelis hukum yang sedang menangani kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Demonstrasi ini sebagai hak warga negara, tidak boleh ada larangan bahkan ini mendapatkan perlindungan dari Undang-undang bagi negara demokrasi.

Ketua MPR sekaligus politisi ketua PAN, Zulkifli Hasan dalam hal tersebut meminta agar hakim adil menyikapi kasus Ahok, tidak tebang pilih dalam penegakan hukum, masyarakat ini hanya membutuhkan rasa keadilan. Jangan sampai hukuman yang diberikan hakim kepada terdakwa sebagai gambaran hukum di Indonesia.

Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Aa Gym, akan ikut menghadir Aksi Simpatik 55. Menurut Aa, kehadirannya Jum'at (5/5) di Istiqlal untuk bermunajat bersama-sama jamaah. Bagi yang tak bisa hadir, untuk shalat jumat di tempat masing-masing dan memperbanyak doa agar Allah memberikan kuasanya atas kasus ini.

Menurut Wakil Ketua GNPF MUI, Ustadz Zaitun Rasmin mengatakan, Aksi Simpatik 55 yang bakal digelar di Mahkamah Agung (MA) pada Jumat (5/5), sejatinya merupakan usaha umat Islam untuk menunjukkan bahwa ada ketidakadilan. Rasa ketidakadilan itu muncul dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok.

Ustadz Zaitun menuturkan, dalam aksi longmarch dari Masjid Istiqlal ke Kantor MA itu, pihaknya tidak ingin melakukan intervensi. Menurut dia, GNPF hanya berharap agar majelis hakim kasus penistaan agama bisa menghukum Ahok dengan seadil-adilnya dan hakim dapat memutuskan hukuman berdasarkan nurani.

Begitu pula dengan Panglima Komando 1912 Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), Mashuri Masyhuda, dirinya siap turun dalam Aksi Simpatik 55 bahkan ia menunggu saudara-saudara lainnya seperti aksi-aksi 212 sebelumnya. Kokam dalam aksi ini mendukung penuh majelis hakim dalam menentukan hukuman atas pasal penodaan agama.

Sama hal yang dilakukan oleh Kokam Sukoharjo siap memberikan dukungan bagi aksi 55 sebanyak 50 kader Kokam Sukoharjo berangkat menuju Masjid Istiqlal, Jakarta, dengan menggunakan bus. Pengurus Kokam Sukoharjo, Ferry Kurniawan mengungkapkan, Kokam Sukoharjo satu komando bergabung bersama umat Muslim lainnya menuntut majelis hakim memutuskan vonis hukuman seberat-beratnya terhadap terdakwa.

Ditambah datangnya ribuan massa dari berbagai ormas Islam di Sukabumi akan mengikuti aksi simpatik 55. Keikutsertaan massa ini untuk mendorong penegakan hukum yang adil dalam kasus penistaan agama. Massa dari Sukabumi akan bergerak merapat ke Jakarta seperti, Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Mujahid Penegak Ajaran Allah dan Rasul (Gempar).

Dukungan pun datang dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gempar KH Ece Suhendar Muhammad Algifari, dinyatakan Gempar akan menerjunkan lascar dan jemaahnya berkisar 6.000 dari Jabar, Banten, dan DKI Jakarta. Mereka siap memenuhi Masjid Istiqlal dalam aspirasi umat Islam terkait keadilan.  

Sedangkan KH Didin Hafidhuddin menyampaikan inti dari aksi 55 adalah memohon perlindungan pada Allah SWT dengan  umat Islam melakukan dzikir, berdoa bersama agar bangsa ini dilimpahkan keselamatan dan keberkahan, Kamis (4/5). Keselamatan tersebut dapat berbentuk keadilan pada masyarakat sesuai aturan yang berlaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun