Perusahaan dagang merupakan jenis usaha yang bergerak dalam kegiatan membeli barang dagangan untuk kemudian dijual kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut. Dalam menjalankan kegiatan bisnis, perusahaan dagang membutuhkan sistem pencatatan keuangan yang rapi dan akurat. Di sinilah laporan keuangan memiliki peran penting, yakni menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pemilik usaha, manajemen, investor, maupun pihak eksternal lainnya.
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan ekonomi. Bagi perusahaan dagang, laporan keuangan tidak hanya menunjukkan posisi harta, utang, dan modal, tetapi juga mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.Â
Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
1. Laporan Laba Rugi
Menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban selama periode tertentu. Dari laporan ini, perusahaan dapat mengetahui apakah usahanya memperoleh laba atau justru mengalami kerugian.
2. Laporan Perubahan Modal
Menggambarkan perubahan modal pemilik akibat adanya laba, rugi, atau prive (penarikan modal). Laporan ini penting untuk menilai pertumbuhan ekuitas pemilik dari waktu ke waktu.
3. Neraca (Balance Sheet)
Menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, berupa aset (aktiva), kewajiban (utang), dan ekuitas. Neraca harus selalu seimbang antara aktiva dan pasiva.
4. Laporan Arus Kas
Memberikan gambaran mengenai aliran kas masuk dan keluar dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Dengan laporan ini, manajemen dapat menilai likuiditas dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban.
Â
Proses Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
- Jurnal Umum dan Jurnal Khusus: digunakan untuk mencatat transaksi harian.
- Buku Besar: memuat akun-akun yang telah diringkas dari jurnal.