Mohon tunggu...
Khanan Yusuf
Khanan Yusuf Mohon Tunggu... freelance writer

perpaduan antara bidadari, astronot dan film india, data dan empati, antara rapat dan rebahan, antara policy brief dan lontong ndekem dari Pemalang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Provinsi Jakarta Harus Memiliki BRIDA

22 Mei 2025   10:58 Diperbarui: 22 Mei 2025   10:58 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lambang Jakarta (google.com)

Dengan pendekatan Evidence-Based Policy Making (EBPM), BRIDA menjamin bahwa setiap keputusan pemerintah dibangun dari bukti, bukan sekadar asumsi atau tekanan politik. Hal ini juga sesuai dengan pendekatan siklus kebijakan (policy cycle theory) yang menekankan pentingnya peran analisis dan evaluasi di setiap tahap perumusan kebijakan.

Membangun Jakarta dari Pikiran

Membangun kota tidak hanya soal membangun jalan dan gedung, tetapi juga membangun sistem berpikir yang kuat. BRIDA adalah jembatan antara pengetahuan dan kekuasaan. Tanpa BRIDA, Pemprov DKI Jakarta akan selalu rentan terhadap kebijakan yang tambal sulam dan mudah goyah oleh dinamika sosial.

Sebaliknya, dengan BRIDA, Jakarta dapat menjadi pelopor governance berbasis ilmu pengetahuan, yang bukan hanya canggih dari sisi teknologi, tapi juga dewasa dari sisi intelektualitas kebijakan.

Penutup

Sudah saatnya DKI Jakarta menunjukkan kepemimpinan yang bukan hanya tegas dan cepat, tetapi juga cerdas dan terukur. BRIDA adalah salah satu kunci untuk itu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak boleh tertinggal dari daerah lain dalam membangun knowledge-based policy unit yang modern dan visioner. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? saya Pribadi dari BRIN siap membantu Jakarta untuk membuat dan mengembangkan BRIDA.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun