Mohon tunggu...
Khanan Yusuf
Khanan Yusuf Mohon Tunggu... freelance writer

perpaduan antara bidadari, astronot dan film india, data dan empati, antara rapat dan rebahan, antara policy brief dan lontong ndekem dari Pemalang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Motor Tua, dari roda dua menjadi warisan budaya dan investasi

9 Mei 2025   09:00 Diperbarui: 9 Mei 2025   09:00 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
deretan vespa tua siap direstorasi (www.mobilunik.com)

akhir akhir ini dunia otomotif kita dibanjiri oleh motor matic, jarang kita lihat motor motor bebek semacam supra dan jupiter seperti dahulu, yang seperti merajai jalanan dan trend otomotif indonesia, Namun dalam beberapa tahun terakhir, dunia otomotif Indonesia diramaikan oleh fenomena menarik: harga motor legendaris seperti Yamaha F1ZR, Suzuki Satria Hiu, hingga Vespa tua melonjak drastis. Tidak tanggung-tanggung, unit-unit tertentu bahkan dihargai melebihi motor keluaran terbaru. Apa yang sebenarnya terjadi?

Sebagai pengamat budaya dan gaya hidup urban, saya memandang fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, tetapi mencerminkan transformasi nilai di balik kepemilikan kendaraan bermotor. Motor dan Vespa klasik kini tak lagi hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi telah menjelma menjadi ikon sejarah, simbol identitas, dan instrumen investasi jangka panjang.

Romantisme Masa Lalu dalam Setiap Rangka

Kita mulai dari Yamaha F1ZR dan Suzuki Satria Hiu. Dua motor ini dulunya dikenal sebagai penguasa jalanan era 90-an hingga awal 2000-an. Suara knalpotnya yang khas, desain sporty, dan reputasinya sebagai motor 'anak muda' membuatnya melekat dalam memori banyak orang. Tak heran, ketika kini harga pasarnya melonjak, banyak pemilik lama maupun kolektor baru berlomba melakukan restorasi 100% original.

Restorasi ini bukan sekadar soal tampilan. Ia adalah bentuk penghormatan terhadap masa lalu, upaya menghidupkan kembali kenangan dan gaya hidup yang telah lewat. Dalam hal ini, motor bukan hanya benda, tapi warisan emosional.

Vespa Tua: Simbol Status dan Budaya Alternatif

Fenomena serupa terjadi pada Vespa tua. Dari Vespa Super, Sprint, hingga PX lawas, kini nilai jualnya bisa menyentuh angka puluhan hingga ratusan juta rupiah tergantung kondisi dan keaslian suku cadang. Vespa bukan hanya dikenal karena desainnya yang ikonik, tapi juga karena kisah di baliknya.

Vespa memiliki nilai simbolik yang kuat. Ia identik dengan kebebasan, kebersamaan komunitas, dan gaya hidup klasik yang elegan. Komunitas Vespa kini berkembang menjadi subkultur otomotif yang hidup, dengan touring, festival, hingga kegiatan sosial.

Harga Vespa yang melambung juga mencerminkan pergeseran pandangan ekonomi. Vespa klasik kini dianggap sebagai aset koleksi yang nilainya terus naik---mirip seperti lukisan antik atau jam tangan Swiss.

Antara Koleksi, Budaya, dan Investasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun