Â
Krimea merupakan salah satu sejarah panjang peradaban manusia, dari zaman dulu sampai pada akhir zaman peradaban manusia.  Krimea berada di Semenanjung ujung Selatan Ukraina sampai ke Laut Hitam, menghadap Kota Konstantinopel (Istanbul Turki) dalam satu garis lurus. Sepanjang sejarah, mulai dari masa Kekaisaran Ustmaniyyah sampai di akhir zaman nanti, Turki dan Rusia (mewakili Rum/Romawi Timur) tidak akan pernah bersatu, bersahabat bahkan akan terus bermusuhan sampai meletusnya perang besar di akhir zaman yang disebut juga Armagedon/Malhamah Al-Kubra.   Apakah ada kaitan antara Islam, Rusia dan Semenanjung Krimea ?  Untuk menjawab hal ini, kita singgung sejarah Islam pada masa Kekaisaran Ustmaniyyah (Turki), Rusia Rum/Romawi Timur) yaitu pembubaran Rum digantikan Kekaisaran Ustmaniyyah, pindah nya Rum/Romawi Timur ke Moskow Rusia (Tsar = Kaisar) dan runtuhnya Kekaisaran Ustmaniyyah  serta pergolakan pertama di Semenanjung Krimea pada awal abad modern .
Â
Berikut sejarah pembubaran Rum dan munculnya  Kekaisaran Ustmaniyyah, runtuhnya Kekaisaran Ustmaniyyah dan Rum/Romawi Timur  pindah ke Moskow Rusia (Kaisar = Kaisar) (sumber Wikiepedia):
Â
Peperangan Turki (Kekaisaran Ustmaniyyah) dengan Rusia(Rum/Romawi Timur)
Kesultanan Turki atau Turki saja, adalah imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299.   Seiring penaklukan Konstantinopel oleh Mehmet II tahun 1453, negara Utsmaniyah berubah menjadi kesultanan. Sepanjang abad ke-16 dan 17, tepatnya pada puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Suleiman Agung, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satu negara terkuat di dunia, imperium multinasional dan multibahasa yang mengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, Afrika Utara, dan Tanduk Afrika.
Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannya atas wilayah yang luas di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat interaksi antara dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam abad. Kesultanan ini bubar pasca Perang Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculan rezim politik baru diTurki, serta pembentukan Balkan dan Timur Tengah yang baru.
Pada abad ke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi. Kesultanan ini berhasil makmur di bawah kepemimpinan sejumlah Sultan yang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikan rute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.
Pasca pembubaran Kesultanan Rum yang dipimpin dinasti Seljuq Turki, pendahuluUtsmaniyah, pada tahun 1300-an, Anatolia terpecah menjadi beberapa negara merdeka (kebanyakan Turki) yang disebut emirat Ghazi. Salah satu emirat Ghazi dipimpin olehOsman I (1258 – 1326) dan namanya menjadi asal usul nama Utsmaniyah. Osman I memperluas batas permukiman Turki sampai pinggiran Kekaisaran Bizantium. Tidak jelas bagaimana Osmanli berhasil menguasai wilayah tetangganya karena belum banyak diketahui soal sejarah Anatolia abad pertengahan.
Pada abad setelah kematian Osman I, kekuasaan Utsmaniyah mulai meluas sampaiMediterania Timur dan Balkan. Putra Osman, Orhan, menaklukkan kota Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibu kota negara Utsmaniyah. Kejatuhan Bursa menandakan berakhirnya kendali Bizantium atas Anatolia Barat Laut.Kota Thessalonikidirebut dari Republik Venesia pada tahun 1387.Kemenangan Utsmaniyah di Kosovo tahun 1389 secara efektif mengawali kejatuhan pemerintahan Serbia di wilayah itu dan membuka jalan untuk perluasan wilayah Utsmaniyah di Eropa. Pertempuran Nicopolistahun 1396 yang dianggap luas sebagai perang salib besar terakhir pada Abad Pertengahan gagal menghambat laju bangsa Turki Utsmaniyah.