Mohon tunggu...
Khalda Livia Zahrah
Khalda Livia Zahrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi - Universitas Nasional

Sebaik baiknya manusia adalah berguna bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Film

Di Balik Membludaknya Penonton Film KKN Di Desa Penari

16 Juli 2022   01:39 Diperbarui: 16 Juli 2022   01:45 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film KKN di desa penari merupakan film bergenre horor dimana dapat memiliki penggemar di dalamnya dan kisah yang dibawakan dapat menimbulkan ketakutan. Melalui viralnya Film KKN di desa penari dapat dilihat bahwa kecendrungan masyarakat Indonesia yang menyukai cerita mistis atau horor. 

Hal ini selaras dengan pendapat Yoesoef, M dalam  (Suwarno, 2014) menyebutkan bahwa film horror merupakan ganre film yang memberikan hal -- hal menakutkan, menegangkan dan mangerikan. Di lihat dari tujuannya film ini mengangkat kisah mistis yang ada ketika menjalankan KKN dan hal lain yang menakutkan penonton.

Pada film KKN di desa penari di luncurkan kedalam dua versi yakni Uncut dan Cut. Pada versi Uncut film di khususkan untuk masyarakat yang berusia 17+ hal ini di karenakan adegan yang di mainkan pada versi tersebut terdapat bagian adegan dewasa. 

Sedangkan versi Cut film tersebut sudah mengalami pemotongan bagian adegan dewasa. Penayangan Uncut di luncurkan lebih dulu di seluruh bioskop pada tanggal 30 April 2022. Dan pada penayangan tersebut langsung bioskop langsung di ramaikan oleh penonton yang menunggu kemunculan film tersebut.

Film KKN di desa penari memberikan kisah dan pesan yang dapat memberikan makna teruntuk pembacara atau penonton hal ini di karenakan di balik dari kemistisan dan ketakutan terdapat pesan kehidupan yang di muat dalam film tersebut. Seperti pribahasa "Di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung" artinya sudah seharusnya seseorang mengikuti atau menghormati adat juga istiadat yang ada di dalam masyarakat. 

Selain memberikana pesan moral film ini juga dapat memahmi dan memperkanalkan kebudayaan yang ada di Indonesia secara lebih menyeluruh dan di sampaikan pada media ekspresi yang kreatif.

Referensi :

Suwarno. (2014). Representasi Makna Visual Poster Film Religius. 5(3), 99--116.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun