Jakarta Timur, 24 Mei 2025 — Perubahan musim yang tidak menentu akibat perubahan iklim global kini memberikan dampak nyata bagi masyarakat di RT 007, Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Pergantian musim yang semakin ekstrem dan sulit diprediksi menyebabkan berbagai tantangan kesehatan yang cukup serius, terutama pada masa transisi antara musim hujan dan kemarau. Fenomena ini bukan hanya memengaruhi kondisi kesehatan individu dan keluarga, tapi juga berkontribusi pada tantangan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan ketiga tentang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Perubahan iklim global yang sedang berlangsung menyebabkan pola cuaca menjadi semakin tidak stabil dan sulit diprediksi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa durasi dan intensitas pergantian musim kini kerap diikuti oleh perubahan cuaca yang drastis dan cepat dari kondisi panas terik langsung berganti hujan deras atau sebaliknya dalam waktu singkat. Kondisi ini membuat warga RT 007 harus beradaptasi dengan cepat, namun sayangnya adaptasi tersebut belum sepenuhnya berjalan mulus.
Siti Aminah, seorang anggota jumantik (Juru Pemantau Jentik), menjelaskan, “Musim hujan yang datang sering menyebabkan genangan air di berbagai sudut lingkungan kami. Genangan ini menjadi sarang bagi nyamuk penyebab demam berdarah dan penyakit lainnya. Sementara saat musim kemarau, panas yang berlebihan membuat banyak warga rentan terkena dehidrasi dan berbagai penyakit kulit.” (24/05/2025) Pernyataan ini menegaskan bahwa kondisi pergantian musim di RT 007 bukan hanya soal cuaca yang berubah-ubah, tapi juga soal ancaman kesehatan yang menyertai perubahan tersebut.
Selain faktor cuaca, kondisi lingkungan di RT 007 turut memperparah dampak pergantian musim. Dalam beberapa dokumentasi visual yang diambil baru-baru ini, terlihat:
Tumpukan sampah rumah tangga dan material bangunan yang dibuang sembarangan di area terbuka dekat vegetasi. Keberadaan sampah ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap dampak pencemaran lingkungan. Tidak hanya merusak ekosistem lokal, tetapi juga memperparah krisis iklim dan meningkatkan risiko banjir serta penyebaran penyakit.
Saluran air tersumbat dan dipenuhi lumpur serta sampah plastik. Air di selokan tampak tergenang dan kotor, memperlihatkan tidak berfungsinya sistem drainase secara optimal. Ini menjadikan area tersebut sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab penyakit, terutama saat musim hujan.
Tumpukan sampah yang berserakan di area terbuka, sebagian telah membusuk dan bercampur tanah. Jenis sampah beragam, mulai dari plastik, kain, hingga material organik. Tanah basah di sekitarnya mengindikasikan adanya genangan air sebelumnya, menciptakan habitat ideal bagi jentik nyamuk penyebab demam berdarah.
Saluran air di RT 007 Lubang Buaya dipenuhi lumpur dan sampah, Sabtu (24/05/2025).
Meskipun demikian, penting dicatat bahwa tidak semua warga RT 007 membuang sampah sembarangan. Justru, banyak dari mereka sudah memanfaatkan layanan tukang sampah yang secara rutin mengangkut sampah rumah tangga. Namun, keberadaan titik-titik pembuangan liar di area tertentu tetap menjadi tantangan serius.
Situasi ini mencerminkan ketegangan antara kesadaran individu dan kesenjangan dalam pengelolaan lingkungan. Saat musim hujan datang, penumpukan air di lokasi pembuangan liar menciptakan risiko kesehatan yang nyata tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat secara luas, serta memperburuk efek perubahan iklim secara lokal.
Kondisi kesehatan warga semakin terasa memburuk di masa transisi ini. Dari sejumlah wawancara dengan warga sekitar, Mariyah, seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan kegelisahannya, “Tetangga saya sudah hampir satu bulan sakit demam. Memang musim sekarang bikin banyak orang gampang sakit.” Ibu Lila menambahkan bahwa anak-anak di lingkungannya banyak yang jatuh sakit dengan gejala demam dan batuk pilek, “Kami jadi lebih waspada menjaga kebersihan dan kesehatan mereka.” Hal serupa diungkapkan oleh Ibu Nenti yang mengeluhkan perubahan cuaca yang cepat membuat anak-anak mudah terserang penyakit, “Salah satu anak saya sedang batuk pilek sekarang. Cuaca yang sering berubah-ubah ini membuat anak-anak gampang sakit.”
Tantangan kesehatan yang dialami warga RT 007 ini sangat erat kaitannya dengan dua target penting dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 3 yang menekankan pentingnya memastikan kehidupan sehat dan kesejahteraan bagi semua usia. Kedua, SDG 13 yang mengajak tindakan segera dalam menghadapi perubahan iklim dan dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan masyarakat.
United Nations in Indonesia menggarisbawahi bahwa perubahan iklim tidak hanya berdampak pada suhu dan cuaca, tapi juga mempengaruhi ketersediaan pangan, tempat tinggal, pekerjaan, hingga risiko kesehatan masyarakat. Dampak ini menjadi tantangan global yang harus segera diatasi agar pembangunan berkelanjutan dapat terwujud secara efektif dan inklusif.
Menanggapi tantangan tersebut, warga RT 007 Lubang Buaya bersama telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif pergantian musim terhadap kesehatan masyarakat. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan adalah gotong royong membersihkan lingkungan dari sampah dan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan membersihkan lingkungan, tetapi juga sebagai bentuk pencegahan penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk seperti demam berdarah.
Selain itu, warga juga aktif melaksanakan program jumantik (Jumat Jentik-Jentik) yang sudah berjalan lama dan terbukti efektif mengontrol populasi nyamuk di lingkungan mereka. Program ini melibatkan kader kesehatan dan anggota masyarakat yang secara sukarela mengawasi dan memberantas jentik nyamuk di setiap rumah dan lingkungan sekitar. Puskesmas setempat turut aktif melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada warga, terutama anak-anak dan kelompok rentan lainnya, untuk mencegah penularan penyakit dan memberikan penanganan yang cepat bila ada kasus sakit.
Untuk mengatasi masalah kesehatan akibat pergantian musim di RT 007 Lubang Buaya secara efektif dan berkelanjutan, diperlukan beberapa langkah strategis yang perlu diperkuat, baik dari sisi masyarakat maupun dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
1. Peningkatan Kesadaran dan Edukasi Masyarakat
Edukasi dan penyuluhan secara rutin harus menjadi program prioritas untuk meningkatkan pemahaman warga tentang pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup sehat selama pergantian musim. Materi penyuluhan perlu dibuat sederhana, mudah dipahami, dan disampaikan dengan media yang variatif seperti pamflet, poster, hingga pemanfaatan media sosial dan teknologi digital. Dengan demikian, informasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dan lansia.
2. Penguatan Infrastruktur Lingkungan
Sistem drainase yang baik sangat krusial untuk mencegah terjadinya genangan air yang menjadi sarang nyamuk dan sumber penyakit lainnya. Pemerintah setempat bersama warga perlu memastikan saluran air dan parit selalu bersih dan berfungsi optimal. Perbaikan infrastruktur saluran air dan pengelolaan sampah yang efektif juga penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
3. Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi
Pada musim kemarau, ketersediaan air bersih menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penyediaan akses air bersih yang memadai sangat diperlukan agar warga tetap dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Pembangunan sumur bor atau pengadaan distribusi air bersih secara terjadwal bisa menjadi solusi jangka panjang yang efektif.
4. Kolaborasi Multi-Sektor dan Partisipasi Masyarakat
Kerja sama lintas sektor antara pemerintah, LSM, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menyukseskan program-program kesehatan dan pengelolaan lingkungan. Kolaborasi ini dapat memperkuat sumber daya dan memperluas cakupan kegiatan yang berdampak positif pada kesehatan warga.
5. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan di puskesmas dan kader kesehatan harus terus dilatih agar mampu menangani kasus penyakit dengan cepat dan tepat, khususnya pada masa pergantian musim. Pelatihan ini juga harus mencakup keterampilan dalam edukasi masyarakat dan penggunaan teknologi kesehatan digital.
6. Monitoring dan Evaluasi Berkala
Melakukan pemantauan kesehatan warga dan kondisi lingkungan secara berkala penting untuk mendeteksi dini adanya peningkatan kasus penyakit. Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk merancang strategi penanganan yang lebih cepat dan tepat sasaran.
7. Pemanfaatan Teknologi Digital
Pengembangan aplikasi pelaporan penyakit dan sistem informasi kesehatan berbasis digital akan membantu warga dan petugas kesehatan melaporkan kondisi dengan lebih cepat dan akurat. Teknologi ini juga bisa digunakan untuk edukasi dan pengingat jadwal vaksinasi atau pemeriksaan kesehatan rutin.
8. Adaptasi Perubahan Iklim Terpadu
Mengintegrasikan upaya mitigasi perubahan iklim dengan program kesehatan masyarakat sangat penting. Misalnya, penghijauan lingkungan dapat menurunkan suhu dan membantu mengendalikan banjir serta genangan air. Penanaman pohon dan penghijauan juga dapat memperbaiki kualitas udara dan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi warga.
Dari berbagai upaya yang telah dilakukan, terlihat bahwa partisipasi aktif warga RT 007 Lubang Buaya dalam kegiatan gotong royong dan program jumantik merupakan kunci keberhasilan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Kesadaran kolektif ini sangat berperan dalam menghadapi tantangan kesehatan akibat pergantian musim. Namun, dukungan penuh dari pemerintah dan pemangku kepentingan lain juga sangat diperlukan agar upaya yang dilakukan berjalan efektif dan berkelanjutan. Dengan penguatan program edukasi, perbaikan infrastruktur, pemanfaatan teknologi, serta kolaborasi multi-sektor, warga RT 007 dapat lebih siap dan tangguh menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Melalui langkah-langkah ini, pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan khususnya SDG 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan serta SDG 13 tentang perubahan iklim, dapat diwujudkan dengan lebih optimal. Dengan begitu, kesejahteraan dan kesehatan keluarga di RT 007 Lubang Buaya bisa terjaga, dan pembangunan berkelanjutan di tingkat komunitas akan menjadi contoh yang baik untuk wilayah lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI