[caption id="attachment_288679" align="alignleft" width="282" caption="Gambar diambil dari mystylemylive.blogspot.com"][/caption]
Tentang Dia lagi...
Lama saya tidak bercerita tentang Dia.
Kemarin, Dia terpekur nanar. Di depannya terdapat secarik kertas dan pena.
Ahhh, Dia baru saja menulis sesuatu. Pasti sebuah puisi. Saya sangat tahu sekali, curahan hatinya yang tak mampu tersampaikan lisan, sering diutarakan lewat puisi.
Disodorkannya kertas itu pada saya. Sembari tersenyum, dengan anggukan kepalanya Dia meminta saya membaca isi kertas itu.
---------------------------------------------------------------------------------
MAAF SAYANG, CINTAKU TERNYATA PAMRIH
Sepekan lalu
Aku sudah bertekad
Untuk tidak bertemu kamu lagi
Bukan karena aku tak cinta
Bukan karena aku tak rindu
Tapi karena aku tak mau
Masih kurasa
Betapa sakitnya hati ini
Ketika engkau tak bisa menemaniku
Mengantarkanku
Menyusuri pekatnya malam
Dulu
Rasanya kamu selalu ada untukku
Dulu
Rasanya kamu selalu mau menemaniku
Dulu
Dulu sekali
Maaf Sayang, cintaku ternyata pamrih
Aku tak pernah begini
Ini bukan lakuku
Tapi sejak aku mencintaimu
Aku menjadi penuntut
Aku menjadi egois
Aku menjadi pencemburu
Aku menjadi bukan diriku
Bukan mauku aku begini
Aku tak ingin menyusahkanmu
Tapi aku tak kuasa
Menahan rasa ini
Betapa aku ingin kamu selalu ada untukku
Betapa aku ingin kamu selalu menemaniku
Maaf Sayang, cintaku ternyata pamrih
Aku ingin kamu mencintaiku seperti yang aku mau
Aku ingin kamu melakukan apa yang aku mau
Aku tahu, kamu tidak bisa begitu
Aku tahu, aku tidak boleh begitu
Maaf Sayang, cintaku ternyata pamrih
Aku marah ketika kamu tak ada untukku
Aku menangis ketika kamu tak bisa menemaniku
Aku benci diriku
Aku ingin membencimu
Karena hanya itu yang bisa membuatku jauh darimu
Tapi aku tak bisa
Aku... belum bisa
Aku selalu merindukanmu
Aku selalu mengingatmu
Aku masih mencintaimu
Maaf Sayang, cintaku ternyata pamrih
Aku tak bisa berdamai dengan hatiku
Malam ini
Aku mencoba menguatkan lagi tekadku
Untuk tidak kembali bertemu kamu
Entahlah
Aku tidak tahu
Apa aku mampu melakukan ini
Begitu mudah rindu ini memporak-porandakan hatiku
Begitu mudah cinta ini membuatku selalu menemuimu
Tapi Sayang
Aku tak mau menangis
Aku tak mau meratap
Aku tak mau sakit
Sayang
Jangan marah padaku
Jika suatu hari nanti
Aku tak menjumpaimu
Bukan aku tak rindu
Bukan aku tak cinta
Tapi aku berjuang untuk menghadapi realita
Kamu bukan milikku
Meski kamu bilang, hatimu untukku dan cintamu hanya aku
Itu tak meredakan sakit ini
Sayang
Aku tak ingin menyakitimu
Tapi aku juga tak mampu menahan sakit ini
Cintaku ternyata tak tulus padamu
Maaf Sayang, cintaku ternyata pamrih
......