"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)
Hadis ini menegaskan bahwa inti pendidikan dalam Islam adalah pembentukan akhlak. Sayangnya, di banyak sekolah dasar, nilai-nilai Islam masih diajarkan secara terpisah hanya melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Padahal, nilai-nilai keislaman seharusnya dapat disisipkan ke dalam setiap pelajaran agar peserta didik terbiasa melihat kehidupan dari sudut pandang iman dan moral.
Contoh :
Sebagai contoh, dalam pelajaran Sains, siswa sebenarnya bisa diajak melihat kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Misalnya, saat membahas proses terjadinya hujan, guru bisa mengaitkannya dengan QS. Ar-Rum ayat 48,
"Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya."
Dengan begitu, siswa tidak hanya memahami konsep ilmiahnya, tetapi juga menyadari bahwa segala proses di alam ini adalah tanda kekuasaan Allah. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia pun, siswa bisa diarahkan menulis cerita bertema nilai-nilai kebaikan seperti jujur, sopan, dan suka menolong --- nilai yang juga diajarkan dalam Islam. Kegiatan sederhana di sekolah seperti berdoa sebelum belajar, menjaga kebersihan, dan menghormati guru pun bisa menjadi cara menanamkan karakter Islami secara nyata.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, saya menyimpulkan bahwa kurikulum Kemendikbud di sekolah dasar belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pendidikan Islam. Walau sudah mengandung unsur pembentukan karakter, penerapan nilai-nilai Islam masih terbatas. Padahal, Islam menekankan keseimbangan antara ilmu dan iman, antara pengetahuan dan akhlak.
Karena itu, sebaiknya kurikulum nasional dikembangkan dengan menambahkan integrasi nilai-nilai keislaman di setiap pelajaran dan kegiatan sekolah. Dengan begitu, pendidikan dasar tidak hanya mencetak anak yang cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak baik, beriman kuat, dan memiliki kesadaran spiritual yang tinggi --- sesuai dengan tujuan utama pendidikan dalam Islam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI