Pertama tama di awal kalimat  sebelum lanjut ke pembahasan di dalam tulisan ini, saya ingin mengucapkan puji syukur kepada allah swt, yang mana dengan pertolongan dan kekuatan yang telah di berikan kepada saya sehingga  saya dapat menyelesaikan tulisan ini dan insya allah dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dan yang kedua sholawat dan salam mari kita hadiahkan kepada baginda nabi muhammad saw, manusia yang tersohor di penjuru langit dan bumi dan dia telah membawa zaman ini yang gelap gulita hingga terang menerang, semoga kita semua di beri syafaatnya kelak nanti di hari kebangkitan aamiinn
Sebelum ke pembahasan yang lebih lanjut saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu,. Nah nama saya "Khairul Fahmi Zein" tapi biasanya orang memanggil saya dengan sebutan "Zein", saya adalah mahasiswa yang sedang mengampuh di universitas Ahmad Dahlan dengan program study Ilmu Komunikasi. Jadi mungkin itu saja pekenalan singkat, kalau kamu ingin mengetahui saya lebih dalam, kamu bisa mengunjungi akun sosial media saya baik itu instagram maupun yang lainnya, kalian bisa cari dengan nama "khairul Fahmi Zein" .
Ok kita lanjut ke pembahasan, jadi artikel kali ini saya ingin mengulas kembali tentang bagaimana mengelola content dan saya akan menceritakan sedikit ketika saya memenej content yang saya buat selama ini .
Jadi sebelum lanjut kita harus tau apasih content itu?
Secara bahasa, konten (content) artinya isi, kandungan, atau muatan. Dalam konteks komunikasi dan media, konten adalah pesan (message) atau informasi (information) yang disajikan melalui sebuah media, utamanya media online.
Istilah konten merujuk pada media online atau media internet. Menurut KBBI, konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.
Penyampaian konten dapat dilakukan melalui berbagai medium, seperti internet, televisi, CD audio, bahkan acara langsung seperti konferensi dan pertunjukan panggung. Istilah konten digunakan untuk mengidentifikasi dan menguantifikasi beragam format dan genre informasi sebagai komponen nilai tambah media. (Wikipedia).
Media online adalah saluran komunikasi atau penyampaian pesan yang tersaji secara online, seperti situs web (website), blog, posel (email), dan media sosial.
Nah jadi begitulah gambaran mengenai content itu sendiri. Mengenai kata content pasti tidak jauh dari pembuat nya biasanya orang orang menyebutnya sebagai content creator, jadi content creator juga memiliki pengertian nya sendiri.
Jadi apasih content creator itu?
Menurut State of Digital Publishing, content creator adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi yang ada di media, terutama media digital.
Menurut mereka, content creator biasanya memiliki target audiens tertentu.
Sementara itu, menurut HubSpot, content creator adalah orang-orang yang membuat materi (konten) yang memiliki nilai edukasi dan hiburan. Materi ini juga kelak disesuaikan dengan keinginan atau ketertarikan dari audiens.
Lazimnya, content creator memakai banyak platform untuk menyebarkan konten mereka.
Selain social media seperti Facebook, Instagram, atau YouTube, mereka juga memakai blog, infografik, maupun ebook untuk menyebarkan konten.
Content creator sendiri dalam konteksi ini bukanlah selebriti ataupun blogger. Tentu, selebriti maupun blogger bisa masuk ke dalam kategori pencipta konten.
Namun, tidak semua pencipta konten adalah selebriti maupun blogger kenamaan.
Ketika kamu memutuskan untuk membuat video mengenai tata cara mandi yang benar, lalu mengunggahnya di akun Instagram kamu, maka kamu sudah bisa dianggap pencipta konten.
Begitu juga ketika kamu membuat video perjalanan mendaki gunung, lalu mengunggahnya di YouTube, maka kamu juga sudah bisa dianggap pencipta konten. Tidak perlu menjadi figur publik untuk bisa menjadi content creator.
Pasalnya, pada dasarnya proses pembuatan konten ini melibatkan kreativitas seseorang. Kreativitas ini, kelak, akan menjadi alat bagi seorang content creator untuk membuat orang-orang mau melihat konten yang mereka buat.
Terlepas dari itu, proses pembuatan konten juga tidak sekadar mengandalkan kreativitas semata. Ada logika yang perlu dipahami agar bisa menggaet audiens.
Maka, ada yang menyebut jika proses penciptaan konten melibatkan otak kanan dan kiri seseorang.
Hal ini tentu penting, di tengah maraknya digital marketing dewasa ini. Content creator sekarang dianggap sebagai sesuatu yang penting, termasuk oleh perusahaan-perusahaan besar.
Itu wajar, mengingat konten menjadi kunci dari semua aksi marketing yang dilakukan oleh perusahaan. Ada istilah yang menyebut bahwa di balik konten yang viral, selain strategi yang apik, ada juga konten yang menarik.
Nah ngomongin masalah content saya memiliki pengalaman sebagai content creator contohnya seperti membuat tulisan ini. Ketika awal awal saya mebuat content masih terlalu banyak sekali kekurangan, ya... maklumlah namanya juga pemula, jadi saya membuat contant di salah satu platfoam sosial media yaitu youtube, ngomongin masalah youtube sebenernya mengasikkan, mengapa demikian? Krena youtube itu salah satu pltfoam sosial media yang bisa menghasilkan uang. bagaimana sih cara nya...?
Nah jadi tu youtube memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku terhadap seluruh contant creator yaitu setiap akun yang ada di youtube harus di monetisasi, syarat monetisasi youtube akun kamu harus memiliki kurang lebih 1000 subscriber dan 4000 jam tayang, jadi apabila kamu sudah memenuhi syarat tersebut, kamu dapat melakukan monetisasi dan iklan akan masuk ke setiap video yang kamu unggah di youtube.
Selain video yang bisa kalian unggah di platfoam youtube, kalian juga bisa menulis dan mendapatkan uang, salah satu platfoam yang menerima tulisan yaitu mojok, nah apabilah kalian mengirim tulisan ke mojok, maka tulisan kalian akan di seleksi terlebih dahulu apakah layak atau tidak. selain mojok masih banayak juga platfoam pltafoam yang bisa menerimah tulisan tulisan mu, agar bisa di baca oleh orang banyak.
Oleh: khairul fahmi zein
