Salah satu teknik konseling yang paling efektif yaitu self management, yang menunjukkan bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan dasar dari sebuah kemauan, kesadaran dan kemampuan setiap orang dalam mengendalikan dirinya
Tidak sedikit anak yang kita jumpai memiliki ketidakyakinan dengan kemampuannya sendiri. Mereka sering memiliki masalah dengan perasaan yang berhubungan dengan diri sendiri. Seperti bagaimana caranya menilai diri sendiri, menilai kemampuannya, dengan begitu anak akan bertanya apakah dirinya mampu. Maka hal tersebutlah yang membuat rasa percaya diri anak semakin menurun. Perasaan anak pada dasarnya bergantung pada kebutuhan mereka yang terpenuhi atau tujuan mereka yang tercapai. Ketika kebutuhan mereka terpenuhi dan tujuannya tercapai maka akan merasa bahagia. Namun, apabila kebutuhannya tidak terpenuhi dan tujuannya belum tercapai maka mereka tidak akan merasa senang, tidak nyaman atau bahkan tidak percaya diri (Miswari, 2017).
Ketika anak memasuki usia sekolah, ketiknyamanan ini akan menghambat perkembangan anak dan berpengaruh pada kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Maka  dari itu, anak harus diajarkan mengenai 5 komponen dasar pembelajaran sosial emosional menurut CASEL yaitu kesadaran diri (self awareness), pengelolan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness), kemampuan berinteraksi sosial (relationship skills), dan pengambilan keputusan bertanggung jawab (responsible decision-making) (Anuddin, 2021).
Pada artikel sebelumnya kita pernah membahas Self Awareness, maka pada artikel ini kita akan kembali membahas salah satu dari 5 komponen dasar pembelajaran sosial emosional yaitu Self Management atau pengelolaan diri. Pengelolaan diri (Self Management) adalah komponen yang mencakup kemampuan seseorang dalam mengelola emosi, mengumpulkan strategi dalam mengelola stress, mengaplikasikan keterampilan perencanaan dan organisasional, dll.
Pendapat lain mengenai self management yaitu kemampuan yang ada dalam diri seseorang untuk mengendalikan berbagai hal seperti emosi, fisik, pikiran, perasaan dan perilaku untuk mencapai hal-hal yang baik dan terarah meskipun melalui proses yang tak mudah. Pengelolaan diri (self management) merupakan hal dasar yang merupakan bagian dari perilaku kebebasan setiap orang untuk mengambil keputusan berdasarkan situasi yang dihadapi dan juga kontrol diri yang muncul tanpa hambatan dari pihak luar.
Dengan adanya self management, seseorang dituntut berdasarkan prosedur pengelolaan diri untuk mengatur dan mengarahkan tingkah lakunya dengan jelas, terukur dan berubah menjadi lebih baik. Selain itu, self management juga dapat membantu setiap orang untuk mengatasi masalah, mereka diajarkan untuk mengelola berbagai kondisi yang sedang dihadapi serta bagaimana cara mereka untuk mengatur hidupnya, baik itu dalam bersikap maupun berprilaku baik di lingkungannya.
APA TUJUAN SELF MANAGEMENT?
Self management merupakan salah satu penerapan dari teori gabungan antara kognitif sosial dan behavioristik. Maka dari itu, untuk meningkatkan prestasi belajar anak, mengontrol kebiasaan belajar yang buruk, meminimalisisr kecemasan, mengurangi kebiasaan berkata kasar dan lain-lain diperlukan adanya self management agar hidup menjadi lebih terarah.
Salah satu teknik konseling yang efektif yaitu self management. Mengapa demikian? Karena hal ini menunjukkan bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan dasar dari sebuah kemauan, kesadaran dan kemampuan setiap orang dalam mengendalikan dirinya sehingga hal ini akan bertahan lama. Mereka akan menganggap bahwa keberhasilan tersebut tercapai karena usahanya dan juga bantuan dari sekitar seperti rangsangan dari lingkungan. Namun pengaruh antara diri sendiri dengan rangsangan lingkungan, diri sendirilah yang menjadi pengaruh paling besar dalam keberhasilannya.
Selain tujuan, adapun manfaat dari self management yaitu sebagai berikut:
- Membantu seseorang untuk memanage dirinya sendiri baik itu dari pikiran, perasaan ataupun perbuatan. Maka dengan begitu mereka akan berkembang  dengan baik.
- Menciptakan perasaan bebas dari kontrol orang lain dengan melibatkan anak dalam setiap kondisi secara aktif.
- Memberikan tanggung jawab kepada anak, dengan begiitu mereka akan menganggap bahwa perubahan yang terjadi merupakan salah satu bentuk dari usahanya sendiri.
- Anak mampu menjalani hidup dengan arahan dari dirinya sendiri dan tidak bergantung lagi pada pembimbing dalam menghadapi masalah.