Mohon tunggu...
Inovasi

Komunikasi Kampanye Kesehatan Apakah Efektif?

1 Desember 2017   00:11 Diperbarui: 1 Desember 2017   00:21 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Gagasan Roxanne Parrott akan persoalan media menjelaskan mengenai permasalahan dalam mengkomunikasikan masalah kesehatan dan pada saat yang sama, yaitu pesan-pesan media mengenai kesehatan dan komunikator kesehatan menghadapi kesempatan-kesempatan dan tantangan yang berhadapan langsung dengan kehidupan nyata. Seperti yang dikatakan oleh Korsch dan Harding pada tahu 1997 bahwa dokter bukan lagi menjadi interpreter atau juru dalam menghantarkan pesan akan seputar kesehatan.

Pada saat itu, tahun 1960, perputaran status akan sebutan dokter berupakan ketika dokter berhenti menulis resep menggunakan bahasa Latin. Dengan adanya perubahan tersebut maka memberikan dampak kepada penyampaian pesan. Penyampaian pesan itu berkembang menjadi sebuah pengenalan kepada publik mengenai bentuk kemasan dari obat-obatan, publikasi buku mengenai kesehatan yang kontinu, kemunculan program-program televisi yang menyangkut kesehatan dan ada yang berupa dokumenter, dan juga mulai menyiarkan atau menyebarkan melalui website atau World Wide Web.

Oleh karena itu para komunikator yang bergelut di bidang kesehatan harus mempertimbangkan setiap konteks yang berbeda, pesan yang berbeda, untuk dipublikasikan.

Lain lagi dengan Salmon dan Atkin yang mana mereka memperkenalkan promosi kesehatan sebagai alat yang didapatkan dengan meninjau atau mengkaji kampanye kesehatan. Hal tersebut didasarkan dengan menekankan sejarah panjang akan penggunaan media sebagai upaya yang strategis dalam penyampaian pesan kesehatan. Karakteristik-karakteristik yang dimiliki dalam sebuah kampanye memiliki pesan, sumber, dan pemilihan media, dimana dengan semua berasal dari cakupan lingkup pembuat kampanye.

Menggunakan Kampanye Media untuk Promosi Kesehatan

Dimulai dari definisi dari kampanye. Kampanye berasal dari kata latin yaitu campusdan Latin zaman dahulu yaitu campaniadimana keduanya mempunyai arti "flat country".Apa itu "flat country"? "Flat country"memiliki arti wilayah dimana menjadi lokasi perseturan antara Prancis dan Inggris. Dimana kata "kampanye" disebut dengan campagnedi wilayah Perancis Utara Lama dan di Inggris kata "kampanye" ditulis campaign.Mengapa di "Flat country"? 

Karena ya memang pada saat itu kedua negara tersebut berseteru. Pada zaman kuno, kampanye merupakan intervensi khusus dari milter yang telah ditetapkan secara topografi dan waktu pada saat itu. Pada saat itu perseteruan yang terjadi memang lebih dari dari sekedar berseteru tetapi tidak pula menjadi sebuah perang. Setiap sebuah kampanye bertahan untuk satu periode biasanya berlangsung selama satu atau dua tahun, para pasukan biasanya tetap berada di flat countryatau berada di tanah yang tidak memiliki prahara.

Pada saat itu memang terdapat banyak gambaran agresif ketika mendengar atau menggunakan istilah kampanye atau campaigndalam konteks kesehatan masyarakat seperti "Armies" sebagai profesional dalam kesehatan masyarakat atau dengan istilah "surveillance" sistem atau sistem penyelidikan, "gather intelligence" sebagai sebutan kepada upaya penyelidikan yang bersifat formatif, "tactics", "trigger", dsb. Namun bukan berarti bahwa para perancang kampanye kesehatan merupakan orang-orang yang memiliki sifat agresif, justru mereka merupakan orang-orang yang mempertaruhkan dirinya sendiri untuk menolong orang lain.

Rogers dan Storey pada tahun 1987 memiliki sebelas definisi dimana antara satu dengan yang lain hampir memiliki poin maksud yang sama. Nah, dari sebelas definisi itu kemudian diturunkan menjadi empat elemen penting yaitu sebuah kampanye memiliki dampak atau hasil, berada atau membidik jumlah besar audiens, memiliki masa periode tertentu, dan kampanye dilaksanakan melalui kegiatan komunikasi yang benar-benar terorganisir. Kekurangan konsep ini adalah untuk dapat menentukan validitas akan keberhasilan kampanye sulit untuk ditentukan.

Namun dari keempat elemen di atas sudah baik namun masih belum dapat memiliki equivalentdengan fenomena alam. Pertama, memiliki perbedaan dalam menyampaikan dosis informasi. Yang kedua, memiliki perbedaan dalam durasi. Ketiga, memiliki perbedaan dalam tingkat kekayaan yang dimiliki media. Keempat, memiliki perbedaan dalam saluran komunikasi. Kelima, berbeda dalam cara melakukan pendekatan dalam melakukan perubahan sosial. Keenam, berbeda dalam tingkat analisis.

Mendekati Desain Kampanye

Rogers dan Storey memberikan catatan bahwa dasar dari kampanye meliputi pendekatan sistematik untuk dapat menentukan hasil. Untuk dapat menghasilkan kampanye kesehatan yang berhasil adalah dengan melakukan analisis situasional, mengembangkan rencana strategis pragmatik, dan menciptakan serta menempatkan pesan sesuai dengan prinsip-prinsip kampanye media yang efektif dalam praktiknya. Biasanya bersifat menguntungkan saat melakukan pengamatan. 

Titik awal dari melakukan desain kampanye adalah melakukan analisis situasi konseptual yang terdiri dari beberapa kajian. Lalu langkah awal yang harus diambil adalah menganalisis aspek perilaku akan masalah kesehatan apa agar dapat menentukan tindakan apa yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan. Begitu pun kepada tim desain

. Tim desain perlu menentukan segmen agar dapat fokus yang berhubungan dengan kesehatan, yang kemudian kampanye yang dibuat dapat mempengaruhi masyarakat. Terdapat focal segmentsdan focal behaviors. Focal segmentsberfokus kepada segmen populasi masyarakat yang ditargetkan, sedangkan focal behaviorsberfokus kepada perilaku masyarakat yang ditargetkan. 

Dalam beberapa kasus, setiap model akan berbeda sesuai dengan variasi fokus perilaku dan segmen masyarakat. Langkah berikutnya adalah menilai melalui perspektif komunikasi, menentukan apa yang dimaksudkan oleh audiens dan respon seperti apa yang diharapkan yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh pesan yang terdapat dalam kampanye.

Daftar Pustaka:

Thompson, Teresa L., and friends. 2003. Handbook of Health Communication.New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc., Publishers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun